5 Cara Menurunkan Standar Gaya Hidup, Kurangi Kebiasaan Gengsian, Ini Tipsnya
rang-orang dengan gaya hidup yang tidak sesuai dengan pemasukannya memang dianjurkan untuk mengubah gaya hidup agar uangnya tidak habis sia-sia.
IDXChannel—Bagaimana cara menurunkan standar gaya hidup? Orang-orang dengan gaya hidup yang tidak sesuai dengan pemasukannya memang dianjurkan untuk mengubah gaya hidup agar uangnya tidak habis sia-sia.
Namun mengubah gaya hidup tidaklah mudah dilakukan. Terutama jika orang tersebut sudah terbiasa menjalani gaya hidupnya selama bertahun-tahun, dan hidup di lingkungan yang mendukung penuh gaya hidupnya itu.
Untuk menurunkan gaya hidup, hal pertama yang harus diubah adalah pola pikir. Keengganan seseorang untuk menurunkan gaya hidupnya, umumnya berasal dari penganutan standar dan citra diri yang tinggi.
Standar gaya hidup tinggi memang tidak dilarang, tetapi gaya hidup harus sesuai dengan pendapatan. Tidak baik bila seseorang memaksakan diri demi gaya hidup. Melansir Prudential (22/7/2025), berikut ini adalah tips dan cara menurunkan standar gaya hidup.
5 Cara Menurunkan Standar Gaya Hidup, Orang Gengsian Bisa Coba
1. Ubah Pola Pikir
Sebelum menjalankan program berhemat ini itu, satu hal utama yang harus diubah terlebih dahulu adalah pola pikir Anda. Standar gaya hidup tinggi biasanya mencakup kebiasaan-kebiasaan di bawah ini:
- FOMO, tidak mau ketinggalan tren
- Hanya mau memakai produk dengan merek tertentu
- Meyakini bahwa kualitas bagus hanya bisa diperoleh dari harga mahal dan merek terkenal
- Menganggap merek terkenal lebih layak dikoleksi, lebih bagus, dibanding barang tidak bermerek
Sekali lagi, standar ini tidaklah salah, bahkan sah-sah saja untuk diyakini. Dengan syarat: kondisi keuangannya memang memungkinkan. Akan jadi masalah jika kenyataan kondisi keuangan Anda tidak cukup untuk memenuhi standar-standar tinggi itu.
Pahamilah bahwa uang yang Anda dapatkan tiap bulan itu sifatnya terbatas dan Anda tidak selamanya prima untuk bekerja menghasilkan uang. Akan ada masanya Anda akan menua dan tidak lagi menghasilkan uang, maka dari itu aturlah uang sebaik mungkin selagi produktif.
Sadari bahwa dengan jumlah uang Anda miliki, Anda tidak bisa terus menerus memaksakan diri untuk memenuhi standar gaya hidup Anda. Anda akan kesulitan menabung, sulit memiliki dana darurat, dan tidak punya persiapan pensiun.
Sadari juga bahwa hal terpenting dalam pembelian barang adalah fungsinya. Selama fungsinya sama saja, Anda tidak perlu ngotot beli barang mahal, jika yang murah pun menawarkan fungsi dan daya tahan yang sama.
2. Evaluasi dan Refleksi Spending Habit
Lalu cobalah untuk melakukan evaluasi dan refleksi atas kebiasaan spending Anda selama ini. Mintalah rekening koran, atau bukalah mutasi rekening di aplikasi mobile banking. Lihatlah ke mana saja Anda membelanjakan uang Anda.
Lalu pikirkan, apakah pembelanjaan itu bersifat urgent dan fungsinya sangat penting? Berapa banyak yang Anda keluarkan dalam sebulan, pengeluaran apa yang paling besar? Pengeluaran mana yang harus dihemat?
Cek juga histori transaksi di platform e-commerce, jika Anda doyan belanja, periksalah spending habit Anda selama setahun terakhir. Perhatikan, jenis barang apa saja yang Anda beli? Apakah barang-barang itu sangat penting?
Apakah barang itu dibeli karena Anda benar-benar membutuhkannya, atau hanya karena sebatas pengin punya?
3. Mulai Ubah Kebiasaan Konsumsi
Setelah itu, barulah Anda dapat memulai mengubah kebiasaan konsumsi. Ketika Anda hendak belanja kebutuhan, jika sebelumnya Anda membeli produk berharga mahal, Anda dapat mulai mencari produk penggantinya dengan harga lebih murah.
Kecuali produk itu bersifat sangat penting dan hampir mustahil diganti, upayakan untuk mencari produk pengganti dengan harga lebih murah. Terapkan penggantian barang ini terutama pada pengeluaran-pengeluaran yang paling boros.
Jika Anda terbiasa membayar transaksi dengan kredit, cobalah untuk mulai membayar hanya menggunakan kartu debit untuk mengurangi belanja-belanja boros.
4. Mulai Buat Rencana Keuangan
Mulailah membuat rencana keuangan, tidak perlu muluk-muluk. Buatlah rencana yang sederhana agar mudah untuk dipraktikkan sebagai pemula. Tantang diri Anda dengan target-target kecil yang realistis untuk dicapai.
Misalnya, target menabung Rp10 juta selama enam bulan. Atau target menyisihkan Rp500.000 setiap bulan. Meskipun nilainya kecil, target-target ini dapat melatih Anda untuk berkomitmen dan konsisten pada rencana Anda sendiri.
5. Berlatih Menahan Diri/Terapkan Prioritas
Belajarlah dan latihlah diri Anda sendiri untuk menahan diri. Ketika muncul dorongan atau hasrat untuk membeli sesuatu yang kurang penting, segera sadari bahwa hasrat ini hanyalah keinginan singkat semata.
Jika perlu belajarlah menerapkan jeda 1-2 minggu ketika menginginkan suatu barang. Biasanya, dalam 1-2 minggu itu rasa pengin yang menggebu-gebu itu sudah hilang, dan barulah Anda sadar ternyata Anda tidak butuh barang tersebut.
Saat Anda melihat orang lain memamerkan barang bermerek, saat muncul hasrat untuk ikut merasa keren dengan membeli barang tersebut, segera sadari bahwa uang yang Anda miliki terbatas, dan Anda tidak dalam posisi untuk seenaknya menghamburkan uang.
Buatlah daftar pengeluaran prioritas, cek daftar ini setiap kali Anda merasakan dorongan untuk membeli barang mahal.
Itulah beberapa tips dan cara menurunkan standar gaya hidup.
(Nadya Kurnia)