MILENOMIC

5 Faktor Utama Penyebab Gen Z Susah Dapat Kerja, Ada Apa Saja?

Kurnia Nadya 16/08/2024 20:27 WIB

Salah satu faktor utama Gen Z kesulitan mendapatkan pekerjaan adalah ketatnya persaingan di kalangan para pencari kerja.

5 Faktor Utama Penyebab Gen Z Susah Dapat Kerja, Ada Apa Saja? (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apa faktor utama penyebab Gen Z susah dapat kerja? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 9,89 juta atau 22,5 persen dari 44,47 juta penduduk berusia 15-24 tahun di Indonesia, atau Gen Z, masuk kategori NEET per Agustus 2023. 

Kategori NEET (Not in Employment, Education, or Training) adalah kategori pengangguran yang sedang tidak bekerja, tidak sekolah, juga tidak sedang mengikuti pelatihan. Seperti diketahui, ada beberapa orang yang menganggur karena tengah melanjutkan studi. 

Ada pula yang sedang mengikuti pelatihan, atau sedang dalam proses mencari kerja. Pengangguran seperti ini bersifat sementara, dan umumnya terjadi karena jeda antara waktu berhenti kerja dengan waktu kembali bekerja. 

Ada beberapa hal yang mengakibatkan pekerja dari generasi ini kesulitan mendapatkan pekerjaan. Salah satu faktor utamanya adalah ketatnya persaingan di kalangan para pencari kerja

Melansir Gramedia (16/8), berikut ini adalah beberapa faktor utama penyebab Gen Z susah dapat kerja. 

Faktor Utama Penyebab Gen Z Susah Dapat Kerja 

1. Persaingan Sangat Ketat

Setiap tahun akan ada jutaan angkatan wisudawan baru yang siap memasuki pasar kerja, sementara lapangan pekerjaan di Indonesia terbatas, sehingga tercipta persaingan ketat untuk mendapatkan pekerjaan. 

Gen Z bersaing dari segi kualifikasi yang cukup ketat. Seperti diketahui, banyak pencari kerja muda dari Gen Z yang mengeluhkan ekspektasi kualifikasi fresh graduate yang tidak realistis. Misalnya, meminta fresh grad untuk memiliki pengalaman kerja beberapa tahun. 

Aktif mengikuti magang juga dianggap tidak menjamin fresh graduate untuk mudah mendapatkan pekerjaan. Selain bersaing satu sama lain, Gen Z juga harus bersaing dengan pekerja dengan usia lebih tua dan lebih berpengalaman. 

2. Mismatch Keahlian dan Kebutuhan 

Faktor lain yang membuat Gen Z sulit mendapatkan pekerjaan adalah ketidaksesuaian keahlian dengan kebutuhan perusahaan. Tidak semua pencari kerja Gen Z menempuh pendidikan hingga kuliah. 

Sementara di saat yang bersamaan, pencari kerja Gen Z yang menempuh pendidikan sarjana pun sudah kesulitan mendapatkan pekerjaan. Sehingga terjadi kesenjangan keterampilan di kalangan pencari kerja Gen Z dengan kebutuhan industri. Sistem pendidikan pun seringkali kurang adaptif terhadap perubahan kebutuhan industri. 

3. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat 

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang belakangan ini tercatat lambat. Perusahaan cenderung menekan laju perekrutan, bahkan sebagian telah melakukan pemutusan hubungan kerja untuk efisiensi. 

Sehingga pencari kerja Gen Z semakin sulit mencari pekerjaan. Apalagi, saat ini ketidakpastian ekonomi global masih memengaruhi investasi asing dan domestik di Indonesia, berujung pada lapangan kerja berkelanjutan yang makin terbatas. 

4. Perubahan Ekonomi dan Digital 

Seperti yang diulas pada poin kedua, terjadi mismatch antara keterampilan yang dimiliki pencari kerja dengan kebutuhan industri. Saat ini banyak perusahaan mulai menerapkan teknologi yang memerlukan keterampilan baru yang belum sepenuhnya disediakan oleh pendidikan.

5. Biaya Pendidikan Tinggi 

Seperti yang diketahui, biaya pendidikan yang tinggi telah berulang kali diprotes oleh kalangan mahasiswa. Tingginya biaya pendidikan mempersempit peluang Gen Z untuk mendapatkan pendidikan yang layak. 

Sementara persiapan kerja memerlukan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan keahlian dan keterampilan mahasiswa. Selain itu, rata-rata pekerjaan formal meminta kualifikasi minimal sarjana.

Itulah beberapa faktor utama penyebab Gen Z susah dapat kerja. 

(Nadya Kurnia)

SHARE