5 Tips Mengatur Keuangan bagi Freelancer, Cara Survive tanpa Gaji Bulanan
Karena pemasukannya tidak tetap dan nilainya bisa berubah-ubah per proyek, seorang freelancer mau tak mau harus lebih cermat mengatur keuangannya.
IDXChannel—Simak beberapa tips penting mengatur keuangan bagi freelancer. Freelancer atau pekerja lepas adalah individu yang bekerja sesuai tawaran tugas yang tersedia, sehingga penghasilan yang diterimanya tidak tetap.
Seorang freelancer bisa saja mendapatkan nilai proyek yang tinggi, melebihi nilai gaji bulanan yang diterima karyawan pada umumnya, tetapi proyek yang tersedia terbatas dan tidak semua lamaran yang diajukannya berhasil positif.
Ada kalanya seorang freelancer harus menunggu waktu berbulan-bulan hingga mendapatkan proyek baru dan kesepakatan pekerjaan yang menarik. Ada kalanya juga dia mendapatkan pekerjaan dalam beberapa bulan berturut-turut.
Karena pemasukannya tidak tetap dan nilainya bisa berubah-ubah per proyek, seorang freelancer mau tak mau harus lebih cermat mengatur keuangannya agar dana yang dimilikinya cukup untuk membiayai kehidupannya.
Melansir Jenius dan sumber lain (9/6/2025), berikut ini adalah tips mengatur keuangan bagi freelancer.
5 Tips Mengatur Keuangan bagi Freelancer, Pendapatan Naik Turun Tetap Sejahtera
1. Wajib Punya Budget Bulanan
Pemasukan seorang freelancer tidak menentu, tetapi secara bersamaan dia harus tetap memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk mempermudah kondisinya, freelancer dianjurkan untuk membuat budget bulanan yang bersifat tetap.
Yakni budget untuk membiayai pengeluaran yang bersifat pokok dan wajib selama satu bulan penuh. Mulai dari biaya sewa kos/kontrakan, listrik, air, bensin, transportasi umum, pulsa, belanja bahan makanan, dan sebagainya.
Dari budget bulanan ini, freelancer dapat memperkirakan berapa besar nilai uang yang harus disiapkannya untuk dapat bertahan hidup dengan layak selama satu bulan.
2. Siapkan Dana Darurat Jangka Pendek
Freelancer belum tentu dapat mengamankan project dan mendapatkan bayaran setiap bulan, tetapi dia tetap harus mampu membiayai kebutuhan sehari-hari selama sebulan. Dalam hal ini, dana darurat berguna sebagai cadangan.
Namun dana darurat bagi freelancer tidak dapat disamakan dengan karyawan pada umumnya. Dana darurat bagi freelancer bersifat jangka pendek dan harus disiapkan sebanyak-banyaknya, dan tidak mesti dihitung satu bulan gaji dikali 6-12.
Karena freelancer tidak dapat menentukan secara pasti kapan proyek berikutnya akan datang dan kapan dia akan mendapatkan bayaran lagi, dia bergantung biaya hidup pada dana darurat. Oleh sebab itu dana ini harus disiapkan sebanyak-banyaknya.
3. Pisahkan Rekening Bisnis dan Transaksi Harian
Freelancer umumnya menerima gaji lewat platform penyedia lowongan dan jasa freelance. Platform-platform ini akan mengirimkan bayaran freelance begitu pemilik proyek telah menyepakati bahwa tugas telah terlaksana dengan baik.
Bayaran akan dikirimkan ke akun freelancer, dan dapat dicairkan ke rekening bank setempat. Agar sumber pendapatan jelas dan pengelolaannya tidak membingungkan, gunakan rekening terpisah untuk pencairan bayaran dan transaksi sehari-hari.
Jangan gabungkan rekening pencairan bayaran dengan rekening yang digunakan untuk membayar transaksi sehari-hari, tujuannya agar freelancer dapat dengan mudah melacak arus keluar masuk keuangannya.
4. Pertimbangkan Proteksi Jiwa dan Kesehatan
Meskipun tidak bekerja pada perusahaan, freelancer tetap dianjurkan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan, atau mengikuti asuransi lain untuk memberikan proteksi terhadap risiko kesehatan.
Tanpa proteksi ini, freelancer berpeluang untuk menanggung beban finansial yang lebih berat ketika jatuh sakit tidak terduga, atau mengalami kecelakaan dan membutuhkan operasi sesegera mungkin.
5. Pertimbangkan Investasi Minim Risiko
Agar bayaran yang diterima tidak habis sia-sia, freelancer dapat mempertimbangkan investasi di instrumen minim risiko seperti obligasi FR, deposito, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang.
Tujuannya, agar tabungan yang disimpannya dapat menjadi aset produktif yang menghasilkan keuntungan. Selain itu, investasi ini juga memungkinkan freelancer mendapatkan pemasukan stabil setiap bulan atau tiap 6 bulan sekali.
Itulah beberapa tips mengatur keuangan bagi freelancer agar tetap bisa bertahan hidup.
(Nadya Kurnia)