Apa Itu Bisnis Retail dan Karakteristiknya? Penjelasan, dan Perbedaannya dengan Grosir
Retail juga dikenal masyarakat sebagai pengecer, sebab produk yang dijual dalam bentuk eceran atau satuan.
IDXChannel—Apa itu bisnis retail dan karakteristiknya? Retail adalah kegiatan usaha yang terfokus pada penjualan barang dan jasa secara eceran kepada konsumen, dengan tujuan untuk dikonsumsi pribadi, bukan untuk dijual kembali.
Retail juga dikenal masyarakat sebagai pengecer, sebab produk yang dijual dalam bentuk eceran atau satuan. Dalam rantai pasokan, retail adalah penghubung produsen utama dengan konsumen.
Dalam menjalankan bisnisnya, peritel membeli barang dari produsen dalam jumlah besar, kemudian dijual kembali kepada konsumen dalam bentuk eceran. Barang yang dijual bervariasi, mulai dari barang kebutuhan rumah tangga, pakaian, hingga makanan.
Berdasarkan skalanya, ada dua klasifikasi bisnis retail, yakni skala besar dan skala kecil. Retail skala besar adalah bisnis yang menjual barang dalam skala besar, seperti department store, supermarket, dan sebagainya.
Sementara ritel skala kecil menjual barang dalam skala kecil, seperti toko kelontong, toko serba ada (toserba), warung madura, pedagang kaki lima, dan pedagang keliling.
Selain berdasarkan skala usahanya, bisnis retail diklasifikan ke dalam dua kategori, yakni dari jenis produk yang ditawarkan dan kepemilikannya. Menyutip Universitas Bakrie (19/6), berikut klasifikasi bisnis retail:
Berdasarkan Produk yang Dijual
1. Product Retailing
Adalah bisnis retail yang menjual produk dan barang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Misalnya toko obat, minimarket, toko serba ada, toko swalayan, dan sebagainya. Produk yang dijual berupa barang.
2. Service Retailing
Service retailing menawarkan produk berupa jasa atau layanan kepada konsumen. Misalnya seperti jasa rental mobil, sewa alat fotografi, sewa alat pertanian, dan sebagainya.
3. Owned Good Service
Bisnis retail ini menawarkan jasa perbaikian dan modifikasi barang. Misalnya seperti reparasi alat elektronik, bengkel motor, dan sebagainya.
4. Non-good Service
Bisnis retail ini menawarkan jasa tidak berbentuk produk fisik seperti pemandu wisata, pengasuh bayi, dan sebagainya.
Sementara berdasarkan kepemilikan usahanya, bisnis retail terbagi dalam beberapa jenis. Yakni retail independen, network marketing, corporate chain (korporasi), dealer, dan franchise. Contohnya cukup banyak di Indonesia.
Lantas apa yang membedakan bisnis retail dengan pedagang grosir? Grosir memiliki skema bisnis yang kurang lebih sama dengan retail, namun pada dasarnya retail memiliki karakteristik yang berbeda.
Grosir umumnya menjual barang dalam jumlah besar kepada pelaku usaha, termasuk kepada pemilik bisnis retail. Sementara peritel menjual barang langsung ke konsumen akhir.
Mengutip HSBC (19/6), berikut ini adalah beberapa karakteristik yang membedakan bisnsi retail dengan bisnis lainnya:
- Retail menjual barang dalam jumlah satuan, bukan borongan
- Retail berhadapan langsung dengan konsumennya (penjualan langsung ke konsumen akhir)
- Retail memiliki beragam jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat
- Retail menghubungkan konsumen akhir dengan produsen
Sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen, dalam eksekusi bisnisnya perusahaan retail akan bekerja sama dengan banyak pihak untuk memasok barang untuk konsumen. Mulai dari produsen hingga grosir.
Itulah penjelasan tentang apa itu bisnis retail dan karakteristiknya yang perlu diketahui. Keberadaan bisnis retail mempermudah konsumen untuk mendapatkan barang-barang kebutuhannya. (NKK)