MILENOMIC

Apa Itu Gig Economy? Pahami Plus Minusnya bagi Pekerja dan Perusahaan

Kurnia Nadya 21/09/2024 17:50 WIB

Gig economy adalah segmen perekonomian di bidang jasa berdasarkan fleksibilitas dan bersifat temporer. Pekerjaannya bersifat temporer dan jangka pendek.

Apa Itu Gig Economy? Pahami Plus Minusnya bagi Pekerja dan Perusahaan. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apa itu gig economy? Gig economy adalah segmen perekonomian di bidang jasa berdasarkan fleksibilitas dan bersifat temporer. Gig economy membentuk sistem pasar tenaga kerja yang diisi oleh pekerja lepas, kontrak, atau freelance

Gig economy menjadi fenomena yang kian luas setelah sektor digital bertransformasi, di mana batasan wilayah dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Oleh sebab itu, karakterisasinya adalah fleksibel dan temporer. 

Melansir Investopedia (21/9), istilah gig economy diambil dari dunia musik, di mana musisi umumnya tampil dalam pertunjukan tunggal atau pertunjukan jangka pendek di beragam tempat manggung. 

Berdasarkan hasil temuan National Bureau of Economic Research USA, fenomena gig economy kian merebak di Amerika Serikat pada 2020. Pandemi membuat masyarakat harus menggunakan layanan online, sehingga banyak pekerjaan dibutuhkan di bidang jasa dan IT. 

Namun tren gig economy di AS sendiri rupanya berlanjut bahkan setelah pandemi usai. Pada 2023 saja, Upwork mencatat sekitar 64 juta warga AS, atau sekitar 38 persen dari total tenaga kerja di AS, bekerja sebagai freelancer

Pekerja gig economy memang lebih independen dan bebas dibanding pekerja formal yang terikat dengan kontrak kerja bersama perusahaan, namun pekerjaan ini dianggap tidak dapat memberikan jaminan jangka panjang. 

Sebab pekerjaan-pekerjaan gig economy bersifat sementara, ketika pekerja tidak sedang mendapatkan proyek baru, maka dia harus menggunakan tabungan untuk membiayai kebutuhannya sehari-hari.

Adapun contoh pekerjaan gig economy adalah penulis lepas, desainer grafis lepas, programmer lepas, seller online, penyewaan kamar jangka pendek di situs penyewaan, bimbel online, driver lepas waktu, dan sebagainya. 

Apa Itu Gig Economy? Kelebihan dan Kekurangannya bagi Pekerja dan Perusahaan

Pekerjaan freelancer makin digandrungi banyak orang karena fleksibilitasnya. Proyek-proyek freelance memungkinkan pekerja formal untuk mendapatkan pendapatan sampingan selain gaji dari perusahaan. 

Sementara bagi freelancer penuh waktu, gig economy menawarkan peluang pekerjaan yang lebih luas dengan bayaran yang sama, bahkan lebih, menjanjikannya dengan gaji pekerjaan formal. 

Berikut ini adalah beberapa kelebihan gig economy bagi pekerja dan perusahaan: 

Bagi Pekerja 

Bagi Perusahaan/Pemberi Kerja 

Namun selain kelebihan-kelebihan ini, gig economy juga memiliki kekurangan. Salah satu yang utama adalah ketidakpastian pemasukan bagi pekernya, tidak ada jaminan kesehatan, dan tidak ada cuti berbayar maupun benefit-benefit lainnya. 

Selain itu, fleksibilitas gig economy justru dapat menjadi pisau bermata dua. Sebab fleksibilitas ini dapat menganggu keseimbangan jam hidup pekerjanya, terutama jika pekerja menerima proyek dari klien luar negeri dengan zona waktu yang berbeda. 

Belum lagi freelancer dengan klien mancanegara yang tidak terlindungi oleh hukum mana pun, sebab kontrak kerja yang dibuat tidak berada dalam naungan aturan negara mana pun. Ketentuan yang mesti diikuti biasanya hanya aturan dari platform pencarian kerja. 

Namun aturan dari platform pencarian kerja freelance, seperti Upwork, tidak menjamin bahwa kedua pihak saling mematuhi kesepakatan. Pemberi kerja bisa saja tidak membayar upah, dan freelancer bisa saja tidak merampungkan proyek sesuai target yang disepakati.

Itulah penjelasan singkat tentang apa itu gig economy

(Nadya Kurnia)

SHARE