Biaya Arsitek Rumah dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya
Beberapa orang mungkin penasaran dengan biaya arsitek rumah serta faktor-faktor yang memengaruhinya.
IDXChannel – Beberapa orang mungkin penasaran dengan biaya arsitek rumah serta faktor-faktor yang memengaruhinya.
Memiliki rumah impian adalah salah satu pencapaian besar dalam kehidupan. Ketika Anda memutuskan untuk membangun atau merenovasi rumah, penting untuk memiliki seorang arsitek yang berkualitas untuk membantu merancang dan mengawasi proyek Anda.
Faktor yang Memengaruhi Biaya Arsitek
Biaya seorang arsitek rumah dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada beberapa faktor. Beberapa faktor yang memengaruhi biaya ini meliputi:
1. Ukuran dan Tipe Rumah
Semakin besar dan kompleks rumah Anda, semakin tinggi biaya arsiteknya. Rumah dengan desain yang lebih rumit atau tipe bangunan khusus seperti rumah minimalis, modern, atau kontemporer mungkin memerlukan lebih banyak pekerjaan desain.
2. Lokasi Geografis
Biaya hidup dan standar harga berbeda di setiap daerah. Oleh karena itu, biaya seorang arsitek di kota besar seperti Jakarta bisa lebih tinggi daripada di kota kecil atau pedesaan.
3. Pengalaman dan Reputasi Arsitek
Arsitek yang lebih berpengalaman dengan portofolio yang kuat mungkin akan meminta bayaran lebih tinggi. Namun, mereka juga cenderung memberikan hasil yang lebih baik.
4. Lingkup Layanan
Biaya arsitek juga dipengaruhi oleh jenis layanan yang Anda butuhkan. Jika Anda hanya memerlukan rancangan awal, biayanya mungkin lebih rendah daripada jika Anda ingin arsitek mengawasi seluruh proyek.
5. Batasan Anggaran Anda
Sangat penting untuk memiliki anggaran yang jelas sebelum memulai proyek. Anda harus berbicara dengan arsitek Anda tentang anggaran Anda, dan mereka akan bekerja untuk mencocokkannya dengan rencana desain Anda.
Biaya Arsitek Rumah
Setidaknya terdapat dua cara yang biasa dilakukan untuk menentukan biaya arsitek rumah, antara lain:
1. Biaya Arsitek berdasarkan Rencana Anggaran
Salah satu cara menentukan biaya arsitek rumah adalah berdasarkan rencana anggarannya. Di dalam rencana anggaran, informasi mengenai kategori bangunan juga penting untuk menentukan tarif arsitek.
Setidaknya ada lima kategori bangunan secara umum, yakni bangunan khusus, sosisal, kategori bangunan 1, 2, dan 3. Masing-masing kategori memiliki persentase tarif untuk arsitek yang berbeda-beda.
Untuk lebih mudahnya, berikut contoh biaya arsitek rumah berdasarkan rencana anggaran proyek:
- Kategori bangunan khusus: mengikuti ketentuan pemerintah.
- Kategori bangunan sosial: <2,5 persen hingga 2,5 persen.
- Kategori bangunan 1: mulai dari 6,5 persen hingga 1 persen.
- Kategori bangunan 2: mulai dari 7 persen hingga 1,25 persen.
- Kategori bangunan 3: mulai dari 8 persen hingga 1,5 persen
Perlu diingat, semakin besar rencana anggaran yang dicanangkan, maka semakin kecil persentase biaya arsitek yang dibutuhkan.
2. Biaya Arsitek berdasarkan Luas per Meter Persegi
Selain melalui rencana anggaran, biaya arsitek juga bisa dihitung dari ukuran bangunan atau luas per meter persegi. Metode ini banyak digunakan karena dianggap paling adil.
Namun, menurut Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), pada 2012 telah ditetapkan bahwa honorarium minimum untuk jasa seorang arsitek, atau tarif jasa arsitek, setara dengan Rp200 ribu untuk setiap meter persegi bangunan atau sekitar 7 persen dari nilai fisik bangunan.
Sebagai contoh, seorang arsitek memiliki tarif Rp200 ribu per m2. Luas bangunan yang akan dirancang adalah 100 m2. Maka, biaya arsitek tersebut adalah Rp200 ribu x 100 = Rp20 juta.
Itulah beberapa informasi seputar biaya arsitek dan faktor-faktor yang memengaruhinya.