Bolehkah Investasi Reksa Dana Menggunakan Utang? 3 Jenis Modal yang Harus Dihindari
Modal investasi haruslah berasal dari uang dingin, atau dana menganggur yang sudah pasti tidak akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
IDXChannel—Apakah bisa investasi reksa dana menggunakan utang? Investor tidak dianjurkan untuk menggunakan modal dari utang untuk berinvestasi pada instrumen jenis apa pun.
Modal investasi haruslah berasal dari uang dingin, atau dana menganggur yang sudah pasti tidak akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan untuk keperluan darurat ketika terjadi sesuatu yang tak terduga.
Ini adalah prinsip utama yang harus dipahami dan dipraktikkan investor. Bahkan ada sebagian investor yang menganggap uang dingin tidak hanya diartikan sebagai dana menganggur, namun juga dana yang harus siap direlakan untuk hilang oleh investor.
Karena investasi berisiko, meskipun instrumen yang dipilih adalah reksa dana. Terlebih jika reksa dana yang dipilih adalah reksa dana saham, yang notabene bergerak mengikuti harga saham yang terdapat dalam portofolionya.
Meskipun ada jenis reksa dana yang mayoritas portofolionya berisi surat utang jangka pendek dan deposito jangka pendek—yang notabene relatif lebih aman—investor tetap tidak dianjurkan untuk berinvestasi reksa dana menggunakan utang.
Bahkan, sebenarnya tidak hanya utang yang terlarang untuk dijadikan modal investasi. Melansir Mandiri Sekuritas (11/10), berikut ini adalah beberapa jenis modal yang tidak boleh digunakan untuk investasi:
1. Uang Pinjaman
Investor harus menghindari menggunakan uang pinjaman dari orang lain untuk dijadikan modal investasi. Begitu juga dengan pinjaman dari bank. Cara berinvestasi seperti ini berbahaya, sama seperti gali lubang tutup lubang.
2. Hasil Gadai
Investor juga tidak dianjurkan menggadaikan barang untuk mendapatkan modal investasi. Gadai biasanya digunakan untuk kebutuhan yang mendesak, tentunya dengan kesiapan untuk mengembalikan pinjaman beserta bunganya.
Namun jika dana gadai ini digunakan untuk investasi, investor hanya akan menambah beban finansialnya. Sama seperti berinvestasi menggunakan uang pinjaman dari orang lain dan dari bank.
3. Dana Kebutuhan Harian (Uang Panas)
Setiap investor harus memiliki money management yang baik. Bahkan dianjurkan untuk memiliki dana darurat dan kas siap pakai secara terpisah sebelum akhirnya berinvestasi. Tujuannya agar investor tidak terpaksa menjual aset investasinya ketika terjadi kebutuhan mendesak.
Investor yang tidak memiliki dana darurat dan kas siap pakai, bisa terpaksa ataupun tergoda untuk menjual asetnya ketika ada kondisi darurat, padahal aset tersebut belum tumbuh secara maksimal.
Oleh sebab itu, harus ada alokasi uang yang tepat tiap bulannya. Jangan sampai uang kebutuhan sehari-hari dipakai untuk investasi, atau mengurangi alokasi kebutuhan yang bersifat tetap demi memperbanyak modal investasi.
Selain berisiko menambah beban finansial, jika investor menggunakan utang dari bank namun digunakan tidak sesuai dengan peruntukkannya, bank penyalur pinjaman bisa kehilangan rasa percaya terhadap nasabah.
Itulah penjelasan singkat tentang investasi reksa dana menggunakan utang.
(Nadya Kurnia)