MILENOMIC

Cara Membaca Candlestick untuk Analisis Teknikal Saham

Mohammad Yan Yusuf 07/03/2022 14:15 WIB

Dalam cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham. Anda perlu mengetahui beberapa dasar dan mengenal itu candlestick. 

cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham

IDXChannel - Dalam cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham. Anda perlu mengetahui beberapa dasar dan mengenal itu candlestick. 

Lalu bagaimana cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham? Berikut kami ulas yang dilansir dari berbagai sumber. 

Sejarah Candlestick

Sebelum memperdalami cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham. Ada baiknya kita mengenal sejarah dan latar belakang saham itu sendiri. 

Analisis teknikal Candlestick sangat populer tidak terlepas dari jasa Steve Nison saat bukunya Japanese Candlestick Charting Techniques yang terbit pertama kali di tahun 1991 terkenal. 

Meski demikian, sebenarnya analisis sudah ada di Jepang sejak 1700 an. Kala itu, Munehisa Homma, pedagang beras dari Sakata melakukan analisis ini. 

Berkat metode ini, Munehisa menjadi salah seorang pedagang beras yang paling kaya dan paling sukses di Osaka. Dari situ ia diangkat menjadi penasehat Kaisar Jepang, dan membantu pemerintah untuk menstabilkan harga beras, sehingga rakyat terhindar dari krisis pangan berkepanjangan.

Sejarah Munehisa Homma dapat kita ketahui dengan jelas, karena pada tahun 1755, beliau menulis sebuah buku yang berjudul “The Fountain of Gold: The Three Monkey Record of Money”. Buku tersebut memuat hasil pengamatan dan berbagai pemikiran beliau tentang investasi, tentang ekonomi dan tentang pergerakan harga di pasar.

Kelebihan dan Kekuatan

Sedikitnya ada tiga kelebihan dan kekuatan candlestick. Apa saja itu, berikut kami jelaskan.

1. Fleksibel dan Adaptif

Analisis teknikal Candlestick merupakan teknikal saham yang fleksibel. Metode ini dapat dipadupadankan dengan metode dan indikator analisis teknikal saham apa pun, seperti Elliott Wave, Fibonacci, Gann Numbers, Support/Resistance level.

Selain itu metode ini juga bisa digabungkan dengan indikator analisis teknikal saham seperti Stochastic, MACD, Moving Averages, RSI, dan lain sebagainya.

2. Mudah Dibaca dan dimengerti

Cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham cukuplah mudah dibaca dan dipahami. Candle warna hijau berarti harganya naik. Candle warna merah berarti harga turun. 

Selain itu, pola analisis teknikal Candlestick juga memiliki nama-nama yang unik dan deskriptif. Sehingga sangat membantu kita untuk memahami dan mengingat makna di balik kemunculan pola tersebut.

3. Cepat dan Responsif

Bila membandingkan dengan pola analisis teknikal klasik, seperti misalnya Double Tops, Double Bottoms, Head and Shoulders, dan lain sebagainya. Pola Candlestick termasuk responsif dan cepat dikenali.

Kekurangan dan Kelemahan

Sebelum mengenal cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham tentunya Anda perlu mengetahui kekurang dan kelemahan candlestick. 

Karena itulah, sangat disarankan untuk menggunakan teknik ini, bersamaan dengan indikator analisis teknikal yang lain. 

1. Tidak Ada Target Harga

Kelemahan analisis teknikal Candlestick, dibandingkan dengan analisis teknikal klasik adalah pola Candlestick tidak memberikan target harga.

Artinya, kalau katakanlah misalnya, muncul pola Morning Star (yang adalah pola Bullish Reversal). Kita memang tahu bahwa harga akan segera berbalik arah. Kita memang tahu bahwa trend akan berubah naik (Bullish Uptrend). Tapi kita tidak tahu, akan naik sampai ke harga berapa, dan berapa lama harganya akan sampai kesana.

2. Tidak Bisa Digunakan di Market yang 'Dangkal'

Umumnya analisis teknikal saham Candlestick digunakan di chart saham harian (Daily Chart). Karena begitu kita masuk ke chart saham intraday, maka bentuk dan pola Candlestick akan sulit untuk dikenali.

Inilah yang menyebabkan bahwa analisis ini tidak dapat digunakan untuk trading jangka pendek atau Day Trading, apalagi One Day Trade. Karena memang agak sulit menemukan saham yang punya bentuk Candle panjang di chart intraday.

3. Terlalu Fokus Pada Pola

Kelemahan berikutnya adalah, metode analisis teknikal saham ini membuat kita terlalu fokus pada pola Candlestick. Padahal, selain pola Candlestick, sebenarnya masih ada faktor lain yang harus kita perhatikan, sebelum kita mengambil keputusan Beli atau keputusan jual.

Membaca Candlestick

Cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham sebenarnya sederhana saja. Candle saham terbentuk oleh 4 komponen harga, yaitu harga pembukaan (opening price), harga tertinggi (high price), harga terendah (low price), dan harga penutupan (closing price). 

Jika harga penutupan (closing price), lebih tinggi daripada harga pembukaan (opening price) artinya pada hari tersebut, harga sahamnya bergerak naik. Sehingga Candle yang muncul adalah warna hijau.

Sebaliknya, bila harga penutupan (closing price), lebih rendah daripada harga pembukaan (opening price), itu artinya pada hari itu, harga saham bergerak turun. Sehingga Candle yang muncul adalah warna merah.

Dengan demikian, Candle warna hijau artinya sahamnya naik, sementara merah artinya sahamnya turun. 

Contoh Pola Candlestick yang Umum

Pada dasarnya analisis teknikal Candlestick memiliki puluhan pola dan formasi. Namun secara umum, kita dapat membaginya menjadi 3 kategori, yaitu pola yang terdiri dari satu, dua dan tiga Candle.

Selain tiga pola diatas, sebenarnya dalam Candlestick sendiri ada 7 pola dalam cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham. Namun kita tidak perlu mengenal semuanya, hanya yang paling ampuh dan akurat untuk trading dan investasi saham di Bursa Efek Indonesia.

Itulah cara membaca candlestick untuk analisis teknikal saham. Semoga artikel ini menambah informasi dan referensi Anda. 

SHARE