MILENOMIC

Indonesia Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Ekonomi Digital, Tertarik?

Suparjo Ramalan 24/04/2022 16:37 WIB

Erick meminta kepada semua pihak agar dapat membantu mempersiapkan anak-anak muda yang memiliki literasi digital yang tinggi dan mampu berinovasi.

Indonesia Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Ekonomi Digital, Tertarik? (foto: MNC Media)

IDXChannel - Semakin berkembang pesatnya perekonomian digital di Indonesia membawa kabar baik terkait ketersediaan lapangan kerja untuk masyarakat. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, misalnya, memperkirakan bahwa Indonesia bakal membutuhkan sedikitnya 17 juta tenaga kerja ekonomi digital hingga tahun 2030 mendatang.

Perkiraan tersebut didasarkan Erick pada potensi ekonomi digital nasional yang oleh berbagai pihak diproyeksikan mencapai Rp4.500 triliun. Karenanya, Erick meminta kepada semua pihak agar dapat membantu mempersiapkan anak-anak muda yang memiliki literasi digital yang tinggi dan mampu berinovasi.

Penegasan ini disampaikan Erick dalam pada acara Pre-Summit 2 Youth20 (Y20) Indonesia 2022, Sabtu (23/4/2022). Y20 merupakan engagement group Bidang Pemuda dari G20 yang dihadiri 100 pemimpin muda global dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. 

Erick menekankan, Y20 menjadi sarana bagi para pemimpin muda untuk berdiskusi mengenai isu-isu paling mendesak yang dihadapi pemuda, khususnya di empat area prioritas pembahasan, yaitu ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, serta isu keberagaman dan inklusi.

“Tantangan hari ini jauh lebih besar, yakni ketahanan kesehatan, disrupsi digital, dan krisis global supply chain. Tantangan ini perlu dipersiapkan dan dihadapi bersama agar anak muda mampu menjadi agen perubahan," ujar Erick, Minggu (24/4/2022). 

Untuk menghindari kapitalisasi asing terhadap market digital di Tanah Air, Erick meminta perusahaan pelat merah mendorong generasi muda mengambil peran dalam ekosistem teknologi. Peran ini berupa memfasilitasi ide kreatif milenial yang direalisasikan dalam satu platform digital.

Dia meyakini ide kreatif anak muda mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru atau ekonomi digital. Menurut dia, Indonesia tak cukup hanya mendorong hilirisasi sumber daya alam (SDM), tapi juga memperkuat ekosistem digital.

Dengan kata lain, pertumbuhan makro ekonomi Indonesia juga berdasarkan kemampuan dan kecakapan bangsanya, sehingga harus didorong. (TSA)

SHARE