MILENOMIC

Korban Makin Banyak, Ini 20 Perusahaan yang PHK Karyawan Sepanjang 2022

Fiki Ariyanti 24/11/2022 20:16 WIB

Badai PHK makin nyata, ini daftar 20 perusahaan yang sudah PHK karyawan sepanjang 2022.

Korban Makin Banyak, Ini 20 Perusahaan yang PHK Karyawan Sepanjang 2022. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Tahun 2022 menjadi tahun getir bagi para pekerja dan dunia usaha. Marak Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK yang sudah terjadi dari berbagai sektor, seperti sektor digital maupun teknologi, tekstil, dan lainnya. 

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mencatat, kasus PHK mencapai 10.765 orang. Ini merupakan data kasus PHK per September 2022. 

"Data per September 2022 yang diinput PHK sebanyak 10.765 (kasus PHK)," katanya, belum lama ini. 

Berikut daftar perusahaan yang telah melakukan PHK, Kamis (24/11/2022): 

1. Grab

Raksasa teknologi Asia Tenggara, Grab akan menutup operasi layanan GrabKitchen di Indonesia pada 19 Desember 2022. Ini karena selama empat tahun operasinya, pertumbuhan GrabKitchen tidak konsisten. 

Penutupan GrabKitchen berdampak pada belasan karyawan Grab. Beberapa di antaranya ditawarkan untuk dipindahkan ke divisi lain, sementara yang lain diberhentikan. 

2. Shopee Indonesia

September lalu, Shopee Indonesia melakukan PHK sejumlah karyawan. Keputusan ini sebagai bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Bahkan disebut-sebut Sea Ltd, induk usaha Shopee Indonesia PHK tiga persen dari total karyawan perusahaan. 

“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira. 

3. Indosat Ooredoo

PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melakukan PHK, atau yang disebut perseroan sebagai langkah rightsizing.

Director & Chief of Human Resources Officer IOH Irsyad Sahroni mengatakan, perusahaan telah menempuh langkah rightsizing yang berlangsung dengan lancar.

Adapun paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan yakni rata-rata 37 kali upah. Bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah. 

4. TaniHub

Platform e-commerce yang bergerak di bidang pertanian, TaniHub memutuskan menutup dua gudang, yakni di Bali dan Bandung pada Februari tahun ini. Langkah tersebut dilakukan agar perusahaan bisa fokus dan meningkatkan pertumbuhan. 

Selain itu, TaniHub juga melakukan PHK terhadap karyawannya dan sesuai aturan Kementerian Ketenagakerjaan. 

5. Zenius

Perusahaan rintisan di sektor pendidikan, Zenius dua kali melakukan PHK di tahun ini. Pertama di Mei, perusahaan memangkas 200 orang karyawan. 

Kedua, PHK lagi di Agustus karena perusahaan perlu beradaptasi dengan situasi ekonomi saat ini dengan menyesuaikan jumlah tim jadi lebih ramping. 

6. LinkAja

LinkAja atau PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya. Perusahaan beralasan, kebijakan tersebut dilakukan karena perubahan signifikan dalam penyesuaian bisnis. 

7. JD.ID

JD.ID, layanan e-commerce juga mengambil keputusan PHK pada Mei lalu. Ini karena perusahaan melakukan restrukturisasi, di mana di dalamnya terdapat pengurangan jumlah karyawan. 

8. Mamikos

Aplikasi pencarian kost, Mamikos pada Juli lalu melakukan hal yang sama. PHK sejumlah pegawainya. Penyebabnya karena Mamikos melakukan restrukturisasi agar struktur perusahaan menjadi lebih sehat dan berkesinambungan. Di mana dampak dari restrukturisasi ini adalah pengurangan pegawai. 

9. Carsome

Carsome, unicorn asal Malaysia juga melakukan PHK karena ingin fokus pada peningkatan produktivitas di seluruh bisnis dengan menyelaraskan sumber daya, serta menegakkan manajemen kinerja yang lebih ketat. 

Platform e-commerce jual beli mobil bekas di Asia Tenggara ini mengkonfirmasi dan menyatakan perusahaan sedang melakukan optimasi tenaga kerja, sementara tim eksekutifnya bersedia tidak digaji di sisa tahun ini. 

10. Mobile Premier League (MPL)

Mobile Premier League (MPL) melakukan PHK sekira 100 orang. Bahkan hengkang dari pasar Indonesia karena alasan ingin menumbuhkan bisnis inti, mencapai netralitas ebitda, dan menutup bisnis yang tidak berjalan. 

11. Xendit 

Pada Oktober 2022, startup fintech Xendit melakukan PHK terhadap 5 persen karyawannya, baik di Indonesia maupun Filipina. Perusahaan berdalih, karena untuk mengoptimalkan bisnis untuk jangka pendek dan jangka panjang. 

12. Line 

Line Today resmi tutup pada awal Juli lalu. Selain itu, menutup Line Open Chat dan Line Jobs. Dalam penutupan ini, Line mengaku hanya sekali melakukan PHK karyawan ketika ada penutupan Line Today. 

13. Pahamify

Pahamify melakukan PHK terhadap karyawannya karena harus beradaptasi dengan kondisi makro ekonomi saat ini. PHK dilakukan untuk mewujudkan visi jangka panjang perusahaan. 

14. Binar Academy

Startup pendidikan Binar Academy juga melakukan PHK terhadap 20 persen dari total karyawannya pada 17 Oktober lalu. Hal itu merupakan bagian dari strategi menghadapi ketidakpastian ekonomi global. 

Setelah PHK, startup edutech ini memutuskan undur diri atau berhenti beroperasi yang diumumkan melalui akun twitternya pada Juni 2022.

15. GoTo

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan PHK terhadap 1.300 karyawan di tiga negara, yakni Indonesia, Vietnam, dan Singapura.

GoTo menjelaskan tantangan makro ekonomi global telah berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, sama seperti perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.

16. Sirclo Group

Sirclo Group melakukan langkah efisiensi yang berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 8 persen dari total karyawan yang berlaku efektif sejak 22 November 2022.

Dalam situasi kondisi makro ekonomi yang menantang dan sebagai perusahaan teknologi yang berkembang pesat, Sirclo Group berupaya untuk terus adaptif dalam melakukan penyesuaian bisnis agar mencapai pertumbuhan jangka panjang. 

17. ALTO

Emiten produsen air minum kemasan, PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) resmi melakukan penghentian kegiatan operasional salah satu pabrik yang beralamat di Kampung Pasir Dalam, RT 002/002, Desa Babakan Pari, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Dengan penutupan pabrik tersebut, maka karyawan yang terkena PHK berjumlah 145 orang. 

18 Ruangguru

Startup edutech (education technology) Ruangguru secara resmi umumkan PHK kepada ratusan karyawannya.

Pada keterangan tertulis dari Ruangguru juga dijelaskan bahwa alasan pengambilan keputusan PHK ini adalah menimbang market dan situasi pasar global yang dirasa perusahaan turun secara drastis.

19. Fotexco Busana International

Fotexco Busana International, produsen pakaian dalam yang bermarkas di Bogor Jawa Barat melakukan PHK. Kabar ini dibenarkan Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Provinsi Jawa Barat (PPTPJB), Yan Mei.

20. Bananas Indonesia

Bananas Indonesia, penyedia kebutuhan sehari-hari mengumumkan menutup operasionalnya. Padahal perusahaan ini baru beroperasi Januari 2022. Dengan keputusan ini, maka sudah pasti karyawan kena PHK.

(Penulis: Ibadikal Mukhlisina/Magang)

(FAY)

SHARE