MILENOMIC

Mengenal Fenomena Bedding, Penyebab Cuaca Dingin Akhir-Akhir Ini

Ratih Ika Wijayanti 17/07/2024 09:34 WIB

Fenomena bedding tengah melanda Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan cuaca dingin akhir-akhir ini meski di tengah musim kemarau. 

Mengenal Fenomena Bedding, Penyebab Cuaca Dingin Akhir-Akhir Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Fenomena bedding tengah melanda Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan cuaca dingin akhir-akhir ini meski di tengah musim kemarau

Suhu di beberapa wilayah di Indonesia memang terasa lebih dingin dari biasanya. Apalagi, ketika menjelang malam hari udara terasa jauh lebih dingin bahkan seperti menusuk tulang. Situasi inilah yang disebut dengan fenomena bedding

Lantas, apa itu fenomena bedding? Agar lebih jelas, simak ulasan lengkap IDXChannel berikut ini. 

Mengenal Fenomena Bedding 

Seperti dijelaskan sebelumnya, fenomena bedding membuat suhu di sejumlah wilayah di Indonesia terasa lebih dingin, terutama di malam hingga pagi hari. Tak hanya itu, masyarakat juga merasakan suhu di siang hari lebih rendah dari biasanya sehingga tidak terlalu panas. 

Adapun menurut sejumlah sumber, fenomena bedding atau suhu dingin di tengah musim kemarau ini merujuk pada kondisi adanya perbedaan suhu yang signifikan di suatu wilayah. Kata bedding sendiri merupakan kata yang berasal dari istilah Jawa yakni ‘bedhidhing’ yang berarti dingin pada saat kemarau. 

Hal senada pun diungkapkan prakirawan cuaca dari BMKG, Riefda Novikarany. Menurut Riefda fenomena bedding terjadi ketika kondisi cuaca dingin berbeda dari biasanya yang ditandai dengan penurunan suhu yang drastis pada malam sampai dini hari.

Fenomena bedding ini bukanlah hal yang baru terjadi. Sebagai negara dengan iklim tropis, fenomena ini memang sudah sering terjadi terutama ketika memasuki musim kemarau. Meski demikian, intensitas dan frekuensinya bervariasi dari tahun ke tahun, tergantung faktor cuaca dan iklim.

Adapun daerah yang berpotensi mengalami fenomena bedding (suhu dingin ekstrem) ini adalah dataran tinggi atau pegunungan, yang mempunyai tekanan udara lebih rendah dan volume udara yang lebih sedikit.

Penyebab Fenomena Bedding

Ada beberapa penyebab utama mengapa fenomena bedding terjadi. Berikut beberapa di antaranya. 

1. Kelembapan Udara yang Rendah

Udara kering memiliki kemampuan untuk menahan panas lebih sedikit daripada udara lembap. Hal ini berarti bahwa di daerah dengan kelembapan udara rendah, suhu udara dapat turun lebih cepat pada malam hari.

2. Radiasi Balik Bumi

Pada siang hari, bumi menyerap panas dari matahari. Sementara itu, pada malam hari ketika matahari terbenam, bumi melepaskan panas ini kembali ke atmosfer dalam bentuk radiasi inframerah. Di dataran tinggi atau daerah terbuka, radiasi inframerah ini dapat dengan mudah terlepas ke luar angkasa. Hal inilah yang lantas menyebabkan suhu udara turun dengan cepat.

3. Inversi Suhu

Inversi suhu adalah kondisi di mana udara yang lebih dingin berada di atas udara yang lebih hangat. Hal ini dapat terjadi pada malam hari yakni saat udara dingin dari dataran tinggi turun ke dataran rendah. Udara dingin inilah yang terperangkap di bawah udara hangat di atasnya, sehingga menciptakan inversi suhu dan membuat suhu udara di permukaan tanah terasa lebih dingin.

Nah, itulah penjelasan mengenai fenomena bedding dan penyebabnya yang membuat cuaca menjadi lebih dingin akhir-akhir ini.

SHARE