MILENOMIC

Mengenal Kekayaan yang Tidak Berwujud secara Nyata, Intangible Asset dalam Bisnis

Kurnia Nadya 01/10/2024 15:56 WIB

Kekayaan yang tidak berwujud secara nyata disebut dengan aset atau aktiva tak berwujud atau intangible asset. Aset tak berwujud tidak memiliki wujud fisik.

Mengenal Kekayaan yang Tidak Berwujud secara Nyata, Intangible Asset dalam Bisnis. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Dalam bisnis, kekayaan yang tidak berwujud secara nyata disebut dengan aset atau aktiva tak berwujud atau intangible asset. Aset tak berwujud tidak memiliki wujud fisik, namun memiliki nilai ekonomi jangka panjang. 

Tiap perusahaan memiliki beragam jenis aset yang tercatat. Ada dua jenis kategori aset, yakni aset berwujud dan aset tak berwujud. Aset berwujud, sesuai namanya, memiliki bentuk fisik dan dapat dihitung nilainya lebih mudah. 

Contoh aset berwujud adalah bangunan pabrik atau gedung kantor yang dimiliki perusahaan, peralatan produksi, peralatan operasional, kendaraan milik perusahaan, dan sebagainya. 

Biasanya, aset berwujud dapat dicatat dalam inventaris barang dan lebih mudah dihitung nilainya. Sementara nilai aset tak berwujud lebih sulit dihitung, namun keberadaannya dapat berpengaruh pada perusahaan. 

Melansir Corporate Finance Institute (1/10), aset tak berwujud dapat menghasilkan keuntungan untuk suatu perusahaan di masa mendatang, dan sebagai aset jangka panjang, aset tak berwujud dapat digunakan lebih dari satu tahun siklus operasional. 

Ada dua jenis aset tak berwujud, yakni aset tak berwujud yang dapat diidentifikasikan (identifiable) dan aset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan (non-identifiable). 
Meskipun sama-sama tidak berwujud, keduanya memiliki perbedaan. 

Aset tak berwujud yang dapat diidentifikasikan mencakup properti intelektual, paten, hak cipta, software yang dibangun oleh perusahaan, trademarks atau ciri khas produk, dan sebagainya. Aset tak berwujud dapat dijual oleh perusahaan. 

Sementara aset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan adalah goodwill. Goodwill merupakan nilai tambah yang melekat pada suatu perusahaan dan tidak dapat diukur secara langsung, namun berpengaruh pada perusahaan tersebut. 

Secara internal, goodwill tidak tercatat sebagai aset. Namun saat perusahaan dijual ke pihak lain, goodwill dapat dicatat sebagai aset sehingga nilai jual perusahaan dapat bertambah dari nilai wajarnya. 

Contoh lain aset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan adalah branding, reputasi, dan basis pelanggan yang kuat. Ketiganya dapat termasuk dalam goodwill. Aset semacam ini sulit ditakar secara nominal, namun keberadaannya dapat sangat berpengaruh pada kinerja penjualan bisnis. 

Maka dari itu, saat suatu perusahaan hendak dijual, pihak lain tidak hanya membeli aset perusahaan yang berwujud, tetapi juga membeli aset-aset tak berwujud dan bernilai tambah yang melekat pada perusahaan tersebut. 

Apa saja karakteristik aset tak berwujud? Karakteristik utamanya adalah tidak memiliki wujud fisik, sehingga tidak dapat dilihat secara kasat mata bentuk fisiknya. Karakteristik keduanya adalah memiliki nilai ekonomis dan bersifat jangka panjang. 

Sementara karakteristik ketiganya adalah tidak dapat dikategorikan sebagai aset keuangan. Meskipun pada akhirnya aset ini dapat menghasilkan nilai ekonomi dalam jangka panjang. 

Itulah penjelasan singkat tentang kekayaan yang tidak berwujud secara nyata. 

(Nadya Kurnia)

SHARE