MILENOMIC

Mengenal Saham Seri A dan B, Apa Perbedaannya?

Rizki Setyo Nugroho 03/03/2022 15:22 WIB

Dalam dunia saham, Anda perlu mengenal saham seri A dan B untuk menambah informasi mengenai klasifikasi saham

Mengenal Saham Seri A dan B (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Dalam dunia saham, Anda perlu mengenal saham seri A dan B untuk menambah informasi mengenai klasifikasi saham.

Beberapa klasifikasi saham memiliki perbedaannya masing-masing. Untuk mengenal saham seri A dan B, simak penjelasan berikut ini:

Mengenal Saham Seri A dan B

Klasifikasi Saham

Pada dasarnya, sebuah perusahaan dapat menentukan 1 klasifikasi saham atau lebih dalam Anggaran Dasar perusahaan. Ini mengacu pada Pasal 53 UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT). 

Dalam UU tersebut, klasifikasi saham dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. Saham dengan hak suara atau tanpa hak suara
  2. Saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
  3. Saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain.
  4. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif.
  5. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi.

Namun pada dasarnya, saham hanya dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu saham preferen (Preferred Stock) dan saham biasa (Common Stock) yang perbedaannya terletak pada hak dan kewajiban dari pemegang saham tersebut.

Perbedaan Klasifikasi Saham

Setelah mengetahui klasifikasi saham, kita berlanjut ke perbedaan klasifikasi saham. Pada dasarnya, perbedaan dari saham seri A, B, maupun C terletak pada hak-hak yang dimiliki yang sudah ditetapkan pada Anggaran Dasar suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai model pendanaan dalam kategori saham biasa yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  1. Seed Round (Pendanaan Permulaan). Pendanaan ini muncul setelah segala ide dan rencana bisnis telah matang. Pendanaan ini biasanya digunakan untuk operasional awal suatu perusahaan yang jumlahnya berkisar antara Rp500 Juta hingga Rp2,5 Miliar.
  2. Pendanaan Seri A, yang merupakan model pendanaan dari perusahaan yang mulai berkembang dan jumlahnya berkisar antara Rp10 Miliar hingga Rp33 Miliar.
  3. Pendanaan Seri B, yang merupakan model pendanaan yang diperuntukan untuk ekspansi perusahaan, berkisar di angka Rp33 Miliar hingga Rp88 Miliar.
  4. Pendanaan Seri C, yang merupakan model pendanaan yang hampir sama dengan Seri B, namun dengan jumlah yang lebih besar, yaitu sekitar USD25 Juta hingga USD100 Juta. Perusahaan yang mendapatkan pendanaan Seri C ini dianggap sudah matang (mature).
  5. Pendanaan Seri D, E, F prinsipnya sama dengan pendanaan seri C, yang membedakan adalah nominal pendanaannya yang lebih besar. Pendanaan ini biasanya menjadikan sebuah perusahaan masuk ke kategori Unicorn bahkan Decacorn.

Itulah beberapa penjelasan untuk lebih mengenal saham seri A dan B. Semoga bisa menambah wawasan Anda terkait dengan model pendanaan dari sebuah perusahaan.

SHARE