Milenial! Ingin Tinggal di Jepang, Segini Biaya Minimal yang Harus Dikeluarkan Tiap Bulan
Jepang menjadi salah satu negara maju yang ada di benua Asia. Tak ayal, Jepang masih menjadi negara tujuan untuk hidup dan menetap disana.
IDXChannel - Jepang menjadi salah satu negara maju yang ada di benua Asia. Tak ayal, Jepang masih menjadi negara tujuan untuk hidup dan menetap disana. Tak terkecuali generasi milenial di Indonesia.
Mulai dari bekerja, atau menempuh pendidikan menjadikan milenial ingin hidup di negeri Sakura tersebut. Namun, untuk hidup disana bisa dikatakan cukup mahal. Pasalnya, untuk biaya makan satu kali saja bisa mencapai Rp100 ribu. Belum biaya transportasi dan hal yang lainnya.
Lantas, kenapa biaya hidup di Jepang cukup mahal? Pasalnya, sebagai negara maju di kawasan Asia, Jepang memang disegani oleh negara-negara di dunia. Jepang seringkali menjadi percontohan oleh negara lain di kawasan timur Asia. Itu sebabnya biaya hidup di negeri matahari terbit ini tidaklah murah.
Seperti dijelaskan oleh Januar Bayu Saputra, salah seorang pelajar di Saitama College of Health & Welfare mengatakan bahwa dalam satu bulan dirinya harus mengeluarkan biaya sebesar 119 ribu yen atau setara dengan Rp15.351.000 hanya untuk kebutuhan hidup.
"Angka segitu bisa dikatakan pas-pas an ya. Tidak ada biaya entertainment atau hiburan lainnya, atau kasarannya ya untuk makan benar-benar hemat," kata dia kepada IDXChannel belum lama ini.
Dijelaskan lebih lanjut, biaya utama yang harus dikeluarkan mencakup sewa rumah sebesar 52 ribu yen atau setara dengan Rp6,7 juta. Kemudian biaya telepon sekitar 10 ribu yen atau setara dengan Rp1,3 juta.
"Untuk gas, listrik serta air itu bisa berubah. Katakanlah saat musim dingin ya, itu sampai 25 ribu yen," tambahnya.
Untuk diketahui, 25 ribu yen sama dengan Rp3,2 juta. Biaya terakhir adalah untuk makan berkisar 32 ribu yen (Rp4,2 juta).
"Tapi itu belum biaya nongkrong atau jalan sama teman ya. Biasanya sih habis 20 ribu yen untuk satu kali jalan, sudah sama transpotnya," kata dia.
"Cuma saya disini karena sudah lelah sekolah dan part time, jadi untuk pergi keluar bisa satu bulan sekali saja," sambungnya.
Untuk diketahui, Januar Bayu Saputra merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang kebetulan tengah sekolah perawat lansia (Kaigo) di Saitama, Jepang. Ini adalah tahun ketiga dirinya berada di negeri sakura tersebut.
Selain sekolah, untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya melakukan kerja sambilan dengan menjadi perawat lansia di sebuah panti yang lokasinya tak jauh dari lokasi tinggalnya di Saitama, Jepang. Jauh dari keluarga dan hidup seorang diri membuatnya harus bertahan hidup dengan sederhana dan mengurangi kegiatan yang menghambur-hamburkan uang. (NDA)