MILENOMIC

Musim Liburan, Waspada Penipuan Berkedok Toko Online hingga Kirim Hadiah

Fiki Ariyanti 07/07/2024 18:03 WIB

Liburan sekolah tahun ajaran baru kerap dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan. Begini modus dan cara menghindarinya.

Musim Liburan, Waspada Penipuan Berkedok Toko Online hingga Kirim Hadiah (foto mnc media)

IDXChannel - Liburan sekolah tahun ajaran baru kerap dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan. Salah satu yang patut diwaspadai adalah penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar mengungkapkan, modus penipuan mengatasnamakan Bea Cukai yang paling banyak digunakan adalah penipuan berkedok online shop. 

Dalam data yang dihimpun Bea Cukai pada 2023, terdapat 4.614 pengaduan penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, dengan tiga modus tertinggi berturut-turut, penipuan berkedok online shop (50,3 persen), penipuan berkedok kirim hadiah (27,9 persen), dan penipuan berkedok pengiriman barang melalui penumpang diplomatik (16,6 persen).

Dalam penipuan berkedok online shop, pelaku sengaja menyasar pembeli barang secara online, baik pembelian dari luar negeri maupun dari dalam negeri. 

"Modus ini cukup variatif, penipu biasanya mulai menawarkan barang bermerek, menawarkan jasa titipan (jastip), menjual barang yang berasal dari black market, atau menawarkan barang yang diperoleh dari lelang," kata Encep dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (7/7).

Encep menjelaskan, ciri-ciri penipuan yang patut diwaspadai masyarakat yakni, adanya pungutan yang tidak wajar, menghubungi korban menggunakan nomor pribadi, penipu mengintimidasi korban, penipu meminta pembayaran menggunakan rekening pribadi, dan penipuan marak terjadi di akhir pekan atau menjelang hari libur nasional.

"Hal penting yang perlu diketahui masyarakat adalah Bea Cukai tidak meminta pungutan untuk dikirimkan ke nomor rekening pribadi. Jika ada permintaan untuk dikirimkan ke rekening pribadi, dapat dipastikan hal tersebut merupakan tindak penipuan," ujarnya.

Encep merinci, beberapa tips yang dapat dilakukan agar terhindar dari penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, antara lain berbelanja di marketplace atau online shop tepercaya, jika berbelanja dari luar negeri aktif cek status barang kiriman pada www.beacukai.go.id/barangkiriman, dan mengonfirmasi kebenaran informasi ke Bea Cukai.

“Kondisi liburan seringkali dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksi. Jadi, masyarakat diminta waspada dan jangan sampai lengah. Apabila menyadari ada indikasi penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, silakan mengonfirmasi ke Bea Cukai. Masyarakat dapat menghubungi pusat kontak Bravo Bea Cukai pada 1500225 atau menghubungi kanal media resmi Bea Cukai,” tutur Encep.

(FAY)

SHARE