NASA Siap Gali Psyche 16, 'Harta Karun' Senilai USD10 Juta Triliun
NASA siap mencari atau eksplorasi harta karun yang terpendam di inti asteroid Psyche 16 senilai USD10 juta triliun.
IDXChannel - NASA siap mencari atau eksplorasi harta karun yang terpendam di inti asteroid Psyche 16. Tepatnya berada di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.
Hal ini menyusul temuan harta karun Psyche 16 yang memiliki ukuran 226 kilometer (km) oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) tersebut.
Berbeda dengan asteroid lainnya, Psyche 16 diproyeksi mengandung material yang sangat berharga seperti inti bumi dengan perkiraan nilai mencapai USD10 juta triliun, dikutip dari Sindonews, Senin (30/1/2023).
Jika dibandingkan dengan ekonomi dunia pada 2019 yang sebesar USD133 triliun, kandungan harta karun di Psyche 16 jumlahnya bisa 75.188 ekonomi dunia.
Misi NASA untuk mencapai Psyche akhirnya mencapai tahap akhir. Misi NASA Psyche Discovery dijadwalkan meluncur pada tahun ini. Lebih banyak fakta tentang asteroid, termasuk kandungan logamnya, diperkirakan akan terungkap paling cepat 2026.
NASA telah menganggarkan hampir USD1 miliar (Rp15 triliun) untuk misi ini. Dan sekitar USD850 juta (Rp12,75 triliun) dihabiskan untuk pengembangan misi, operasi dan sains, dengan tambahan USD117 juta (Rp1,75 triliun) dihabiskan untuk peluncuran. NASA telah menyiapkan total USD967 juta (Rp14,50 triliun) untuk ekspedisi Psyche.
Misi tersebut diluncurkan pada Agustus 2022 di atas roket SpaceX Falcon Heavy dari Launch Complex 39A di Pangkalan Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida.
Pesawat ruang angkasa Psyche bertenaga surya memasuki fase D tahun lalu, yaitu perakitan, pengujian, dan peluncuran pesawat ruang angkasa final.
“Ini benar-benar fase terakhir kami untuk mencapai Psyche,” kata Penyelidik Utama Lindy Elkins-Tanton dari Arizona State University di Tempe.
Setelah diluncurkan pada Agustus 2022, Psyche dijadwalkan melakukan perjalanan 230 juta mil (370 juta kilometer) dari Bumi, Psyche akan menerima dukungan gravitasi dari Mars pada Mei 2023 dan mencapai tujuannya pada awal 2026.
Misi tersebut akan mengorbit selama 21 bulan. Nantinya, pesawat ruang angkasa akan menggunakan magnetometer untuk menemukan medan magnet, atau tanda yang menunjukkan kemungkinan lokasi logam, menangkap gambar permukaan, dan menganalisis komposisinya.
"Hanya dengan begitu kita akan mengetahui nilai sebenarnya, baik secara ilmiah maupun ekonomi," pungkas Tanton.
(Penulis: Ibadikal Mukhlisina/Magang)
(FAY)