Simak Cara Mudah Menghitung Harga Pokok Penjualan
Cara menghitung harga pokok penjualan penting diketahui. Dengan menghitung HPP, Anda bisa menentukan besaran keuntungan yang ingin dicapai.
IDXChannel - Cara menghitung harga pokok penjualan penting diketahui. Dengan menghitung HPP, Anda bisa menentukan besaran keuntungan yang ingin dicapai. Sebab, nantinya laba yang didapatkan akan diputar kembali untuk keperluan lainnya.
Misalnya membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, dan hal lainnya yang berhubungan dengan proses produksi. Perhitungan HPP ini juga bisa menggambarkan kualitas produk itu sendiri. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (22/5/2024), IDX Channel telah merangkum cara menghitung harga pokok penjualan, sebagai berikut.
Definisi Harga Pokok Penjualan
HPP merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memproduksi suatu produk dan/atau jasa. Tujuan penghitungan HPP adalah untuk mendapatkan keuntungan.
Selain itu, HPP diatur dan dihitung agar bisa menyesuaikan dengan harga yang mampu dibayar oleh target pasar dan bisa diterima dengan baik. Kemudian ini juga berfungsi untuk menentukan laba kotor dan margin kotor. Logikanya, jika semakin tinggi HPP yang ditentukan, maka semakin rendah laba kotornya.
Biaya yang termasuk dalam HPP adalah bahan baku, upah tenaga kerja, biaya produksi, biaya overhead, dan biaya variabel. Singkatnya, seluruh biaya yang termasuk dalam proses produksi dari awal hingga akhir dan biaya non operasional.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan
1. Hitung Penjualan Bersih
Sebelum mendapatkan nilai HPP, langkah pertama yang perlu dilakukan pelaku usaha adalah memastikan hasil penjualan bersih dengan rumus berikut:
Penjualan Bersih = Total Penjualan- (Retur + Diskon)
Sebagai contoh, total penjualan usaha restoran bu Denok dalam sebulan adalah Rp8 juta. Adapun retur dari penjualan sebesar Rp2 juta dan diskon Rp1,5 juta. Jadi, nilai penjualan bersihnya sebesar Rp4,5 juta.
2. Hitung Pembelian Bersih
Setelah mendapatkan penjualan bersih, hitunglah pembelian bersih dengan menggunakan rumus berikut:
Pembelian Bersih = (Pembelian Kotor + Ongkir) – (Retur + Diskon)
Usaha restoran bu Denok memiliki pembelian kotor sebesar Rp4 juta dengan ongkos pengiriman yang perlu dibayar sebesar Rp500 ribu. Adapun retur dari pembelian sebesar Rp250 ribu dan diskon senilai Rp400 ribu. Jadi, total pembelian bersih dari usaha bu Denok adalah Rp3,85 juta.
3. Hitung Persediaan Barang
Hitungan selanjutnya ditujukan untuk mengetahui nilai persediaan barang. Berikut adalah rumus yang bisa digunakan:
Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih
Usaha restoran bu Denok memiliki persediaan awal senilai Rp5 juta. Di akhir periode, persediaan tersisa Rp2 juta. Maka, total persediaan barang adalah Rp7 juta.
4. Harga Pokok Penjualan
Setelah mengetahui nilai persediaan akhir dan total persediaan, barulah pelaku usaha dapat menghitung HPP. Terdapat dua rumus yang bisa digunakan yaitu:
HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir
HPP = (Persediaan Awal + Pembelian Bersih) – Persediaan Akhir
Dari contoh di atas, total persediaan barang usaha restoran bu Denok dalam sebulan adalah Rp7 juta dengan persediaan akhir sebesar Rp2,5 juta. Maka, HPP yang didapatkan adalah senilai Rp4,5 juta.
Itulah informasi terkait cara menghitung harga pokok penjualan yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.