Tiga Warisan Dunia yang Ada di Indonesia, Luar Biasa Indah
Tiga warisan dunia yang ada di Indonesia memang sangat menakjubkan.
IDXChannel – Tiga warisan dunia yang ada di Indonesia memang sangat menakjubkan. Bagaimana tidak, Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagaman mempunyai banyak warisan budaya dan alam yang perlu dilestarikan.
Bahkan beberapa pusaka yang dimilikinya kini sulit ditemukan. Untuk itu pemerintah berupaya agar sebagian warisan budaya Tanah Air dikenal dunia.
Tiga Warisan Dunia yang Ada di Indonesia
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini tiga situs warisan dunia yang ada di Indonesia dan menjadi destinasi wisata menarik bagi wisatawan asing:
Inilah kompleks candi terbesar yang didedikasikan untuk Siwa di Indonesia. Candi Prambanan dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991 bersamaan dengan Candi Borobudur.
Prambanan adalah candi khas Hindu di Indonesia yang menggambarkan kisah Ramayana dalam cerita dan persembahan kepada tiga dewa Hindu (Siwa, Wisnu dan Brahma).
Candi Siwa merupakan candi induk dengan tinggi mencapai 47 meter, terletak di antara kompleks candi-candi yang lebih kecil. Prambanan dianggap sebagai salah satu candi terbesar di Asia Tenggara. Prambanan memiliki patung bernama Roro Jonggrang, sebuah legenda yang sangat istimewa.
2. Candi Borobudur
Candi Borobudur (Candhi Barabudhur) merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dan salah satu dari 7 keajaiban dunia. Terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Letaknya sekitar 100 km dari barat daya Semarang, 86 km barat Surakarta, dan 40 km barat laut Yogyakarta.
Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh umat Buddha Mahayana sekitar tahun 800 Masehi pada masa pemerintahan dinasti Syailendra. Borobudur merupakan candi atau kuil Budha terbesar di dunia.
Wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah biasanya tak pernah melewatkan kunjungan ke Candi Borobudur. Anda bisa naik dan mengelilingi kuil. Jangan lupa untuk mengambil foto di Candi Borobudur.
3. Tambang Batubara Ombilin, Sawahlunto
Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 2019. Lokasi penambangan ini telah beroperasi selama lebih dari satu abad.
Sebelumnya, tambang tersebut dikelola oleh pemerintah kolonial hingga akhirnya pengelolaannya dialihkan ke PT Bukit Asam Tbk. Menurut situs resmi UNESCO, pertambangan batubara telah secara signifikan mengubah lanskap pedesaan Sawahlunto menjadi kawasan industri.
Dalam perkembangannya pada abad ke-19, perusahaan pertambangan merancang kawasan pertambangan Sawahlunto menjadi lima wilayah operasi spasial yakni kawasan industri pertambangan batubara, kawasan niaga dan niaga, kawasan pemukiman, kawasan administratif, dan pelayanan medis untuk menunjang aktivitasnya.
Belanda membangun beberapa jaringan transportasi, seperti membuat jaringan kereta api untuk mengangkut batubara dari Sawahlunto ke pantai barat Sumatera. (SNP)