19 Negara Dikabarkan Ingin Gabung BRICS, Indonesia dan Arab Saudi Termasuk?
Indonesia dan negara-negara lain dikabarkan ingin bergabung dengan BRICS.
IDXChannel—Belasan negara menyatakan ketertarikan untuk bergabung dengan BRICS. Indonesia bahkan disebut-sebut sebagai salah satu negara dari Asia yang mengutarakan keinginan untuk ikut dalam kumpulan pesaing G7 tersebut.
Sebanyak 13 negara telah menyatakan keinginan bergabung secara formal, dan ada enam negara lain yang secara informal mengutarakan niatan yang sama.
Dilansir dari tvbrics.com (3/5), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan pada akhir Februari silam bahwa beberapa negara dari Asia dan Afrika mengungkapkan keinginan untuk bergabung dengan BRICS.
Sebelumnya, pihak Rusia juga telah menyatakan bahwa Argentina dan Iran telah menjalani proses persiapan untuk bergabung dengan BRICS, menandai ekspansi forum tersebut setelah Afrika Selatan bergabung lebih dari satu dekade lalu.
Presiden Forum Internasional BRICS Purnima Anand juga mengatakan bahwa Arab Saudi, Turki, dan Mesir telah menunjukkan ketertarikan dan berencana untuk bergabung secara resmi menjadi anggota BRICS.
“Negara-negara ini tengah bersiap untuk melakukan prosedur pendaftaran anggota. Saya yakin ini adalah langkah yang positif, karena ekspansi akan meningkatkan pengaruh BRICS dalam skala global,” tuturnya.
Secara total, berikut ini adalah negara-negara yang disebut ingin bergabung dengan BRICS:
- Turki
- Meksiko
- Indonesia
- Mesir
- Arab Saudi
- Iran
- Bahrain
- Argentina
- Uni Emirat Arab
- Algeria
- Beberapa negara di Afrika Timur dan Afrika Barat
BRICS merupakan kemitraan ‘informal’ antarpemerintah yang akronimnya diciptakan pada 2001 oleh mantan chairman Goldman Sachs Asset Management Jim O’Neill dalam publikasi berjudul ‘Building Better Global Economics BRICs’.
Empat negara pertama, yakni; Brasil, Rusia, India, dan China, menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi pada September 2006. Kemudian pada 2009, pertemuan diplomatik kembali diselenggarakan di Rusia. Afrika Selatan bergabung dengan kumpulan ini pada 2010 setelah diundang oleh China.
Mulanya, istilah BRICS hanya digunakan untuk menggarisbawahi potensi investasi. Namun lambat laun, BRICS menjadi organisasi antarpemerintah informal dengan pertemuan tahunan yang rutin, sama seperti organisasi internasional lain yang bersifat informal.
Negara-negara BRICS diperkirakan memiliki total populasi sejumlah 3,21 miliar, sekitar 41,5% total populasi dunia. BRICS juga masuk dalam 10 besar negara dari segi GDP, dan dianggap sebagai kekuatan ekonomi yang terus berkembang.
Sebelumnya, BRICS juga membuat heboh sektor keuangan global dengan desas-desus dedolarisasi. BRICS berniat membuat mata uang sendiri untuk mengurangi ketergantungan dolar pada transaksi-transaksi internasionalnya.
Demikianlah ulasan singkat tentang BRICS dan negara-negara baru yang menyatakan keinginannya untuk bergabung. (NKK)