News

4.000 Prajurit TNI terlibat Judi Online, Terancam Dipecat Jika Pakai Uang Satuan 

Danandaya Arya Putra 15/11/2024 13:31 WIB

Sanksi pemecatan menunggu ribuan prajurit TNI yang terlibat judi online.

Sanksi pemecatan menunggu ribuan prajurit TNI yang terlibat judi online. (MNC Media)

IDXChannel - Sanksi pemecatan menunggu ribuan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat judi online. Mereka akan dipecat jika terbukti menggunakan uang kesatuannya di TNI.

Hal ini ditegaskan Wakil Inspektur Jenderal TNI (Wairjen TNI) Mayjen TNI, Alvis Anwar.

Menurutnya, pihaknya tak segan-segan memecat prajurit yang terlibat aktivitas judi online. Sanksi pemecatan mengintai bilamana prajurit yang menggunakan uang kesatuannya untuk bermain judol.

Alvis menerangkan sebanyak 4.000 prajurit terlibat aktivitas judol. Ribuan prajurit yang terlibat judi online itu kata dia telah masuk ke tahapan persidangan.

"Ya kita lihat konstruksi hukumnya untuk pidananya, kalau nanti ternyata terbukti itu memang menggunakan dana satuan dan jumlahnya besar, dengan cara-cara yang apa ya, istilahnya mengelabui ya," kata Alvis di lapangan Prima, Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (15/11/2024).

"Mengelabui komandannya, bisa saja sampai ke sana (pemecatan) tapi sekarang belum sampai ke situ karena kita masih dalam proses persidangannya, nanti kita update," kata dia.

Sebelumnya, Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen Yusri Nuryanto mengungkapkan faktor yang menyebabkan banyaknya anggota TNI terlibat judi online. Salah satu faktor dikarenakan seringnya menggunakan handphone saat waktu senggang.

"Faktornya kan kita, namanya TNI kan dengan seusia-usia mereka ini yang hari-harinya memegang HP ya. Sehingga mudah nih untuk mereka menggunakan dalam hal pada saat waktu-waktu luang," kata Yusri.

Yusri menepis isu kesejahteraan yang menjadi salah satu faktor banyaknya anggota TNI terlibat judi online.

"Kalau masalah kesejahteraan, kita sudah alhamdulillah dalam arti untuk sekarang ini kesejahteraan prajurit sudah alhamdulillah sudah cukup baik," katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE