66 Anak Tewas, BPOM Larang Obat Batuk dengan Kandungan Ini
Sebanyak 66 anak di Gambia, Afrika, tewas akibat obat batuk sirup yang diproduksi oleh perusahaan Maiden Pharmaceuticals Limited buatan India.
IDXChannel - Sebanyak 66 anak di Gambia, Afrika, tewas akibat obat batuk sirup yang mengandung Dietilen Glikol dan Etilen Glikol. Obat tersebut diproduksi oleh perusahaan Maiden Pharmaceuticals Limited buatan India.
Badan Kesehatan Dunia memperingatkan masyarakat dunia agar tidak mengonsumsi obat tersebut maupun obat sejenis.
"Obat semacam itu dikaitkan dengan kasus gangguan ginjal akut dan kematian 66 anak," tegas WHO, dikutip dari Zeenews India, Sabtu (15/10/2022).
Imbas hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengingatkan kepada produsen obat agar tidak menggunakan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol dalam proses produksi obat apapun.
"BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi bahwa semua produk obat siru untuk anak maupun dewasa tidak diperbolehkan menggunakan Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG)," terang laporan BPOM yang diterima siang ini.
Sebelumnya, BPOM telah menegaskan bahwa produk obat sirup yang menyebabkan kematian 66 anak di Afrika tidak ada di Indonesia. Ada empat obat yang diduga menjadi penyebab masalah, yaitu Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.
Sebagai langkah kehati-hatian, BPOM saat ini sedang menelusuri kemungkinan kandungan DEG dan EG sebagai cemaran ada bahan lain yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan.
"BPOM terus melakukan langkah-langkah pengawasan intensif terhadap obat-obat terkait dan akan segera menyampaikan hasilnya kepada masyarakat," tambah laporan BPOM.
(DES)