97,6 Persen Warga Lampung Jadi Peserta BPJS Kesehatan, Program Keliling Jadi Andalan
Sebanyak 97,6% masyarakat Provinsi Lampung telah terkaver Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
IDXChannel - Sebanyak 97,6% masyarakat Provinsi Lampung telah terkaver Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Artinya, dari total 8,9 juta penduduk Lampung, sebanyak 8,7 juta penduduk telah menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandarlampung Nuim Mubaraq mengatakan, khusus wilayah di bawah naungan BPJS Kesehatan Cabang Bandarlampung yaitu Lampung Selatan, Bandarlampung, Pringsewu, Tanggamus, dan Pesawaran.
"Capaian UHC (Universal Health Coverage atau merupakan sistem penjaminan kesehatan) mencapai 98,5%, yaitu sekitar 3,6 juta peserta, dari total jumlah penduduk sebanyak 3,7 juta," kata Nuim Mubaraq, Jumat (24/11/2023).
Nuim menuturkan, semakin meningkatnya jumlah peserta BPJS Kesehatan tersebut, diiringi dengan peningkatan pelayanan terhadap peserta.
"BPJS Kesehatan Bandarlampung menjalankan sejumlah program kerja untuk memaksimalkan pelayanan tersebut," katanya
Adapun program kerja dimaksud yaitu Rumah Edukasi, BPJS Keliling, kemudahan pelayanan melalui Mobile JKN, dan kolaborasi MPP bersama pemerintah daerah.
Nuim menyebutkan, khusus BPJS Keliling, selain dilakukan secara offline, juga dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom Meeting.
BPJS Keliling merupakan layanan jemput bola yang siap mendatangi peserta dan calon peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di setiap wilayah kecamatan atau kelurahan.
"BPJS Keliling dengan cara offline, petugas BPJS Kesehatan mendatangi kantor kecamatan, kelurahan atau tempat-tempat keramaian," kata dia.
Nuim menjelaskan, meski BPJS Kesehatan telah berinovasi dengan teknologi digital, namun tidak semua masyarakat paham dalam menggunakan layanan berbasis digital.
“Sehingga kami wujudkan layanan BPJS Keliling untuk masyarakat, terlebih bagi masyarakat yang berada di daerah pelosok, minim jaringan, dan tidak familiar dengan layanan digital,” tuturnya.
Sedangkan untuk BPJS Keliling online yaitu bekerja sama dengan kantor kecamatan atau kelurahan untuk menyiapkan sarana pendukung seperti laptop, jaringan internet dan informasi kepada masyarakat tentang diselenggarakannya BPJS Keliling. Selanjutnya Petugas BPJS Kesehatan melakukan pelayanan melalui aplikasi Zoom untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
“Dengan adanya inovasi BPJS keliling secara virtual, kami dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang sebelumnya kesulitan mengakses layanan,” kata Nuim.
Layanan BPJS Keliling, lanjut Nuim, menjadi solusi dan akan terus dilaksanakan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terutama di wilayah-wilayah pelosok yang jangkauannya susah oleh peserta, bukan hanya di sekitaran kota tetapi sampai dengan pelosok negeri.
“Semoga melalui layanan BPJS Kesehatan keliling dapat menjawab semua kebutuhan masyarakat. Semakin dekat dengan masyarakat dan lebih mempermudah layanan akses layanan. Hal ini juga menjadi salah satu upaya dalam peningkatan transformasi mutu layanan yang menjadi salah satu dari fokus utama BPJS Kesehatan,” pungkasnya.
(NIY)