News

Ada Bencana Tanah Bergerak di Bandung Barat, Ini Kata PVMBG

Agung Bakti Sarasa 02/03/2024 21:09 WIB

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan analisanya terkait bencana tanah bergerak di Kampung Cigombong.

Ada Bencana Tanah Bergerak di Bandung Barat, Ini Kata PVMBG. (Foto: MNC Media)

IDXChannel  - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan analisanya terkait bencana tanah bergerak di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB). 

PVMBG menjelaskan bahwa lokasi bencana masuk ke dalam zona menengah hingga tinggi potensi terjadinya pergerakan tanah. Pada zona ini, berpotensi terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

“Kecamatan Rongga termasuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah-tinggi. Artinya, daerah ini mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," jelas Koordinator Gerakan Tanah Badan Geologi, Oktory Prambada dalam keterangan resminya, Sabtu (2/3/2024).

Adapun faktor penyebab lainnya, lanjut Oktory yaitu adanya kemiringan lereng yang curam, bidang lemah berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan yang bersifat lebih kedap dan berfungsi sebagai bidang gelincir, serta cuurah hujan yang tinggi yang melanda Kampung Cigombong.

"Dampak dari kejadian tersebut, setidaknya 1 rumah rusak berat, 6 rumah rusak ringan, 32 rumah terancam dan satu sekolah rusak berat," katanya. 

Untuk menghindari potensi longsoran susulan, pihaknya menyarankan seluruh elemen masyarakat untuk melakukan evakuasi diri ke tempat yang lebih aman dan tidak melakukan aktivitas yang mengganggu kestabilan lereng serta memenuhi arahan petugas setempat.

"Mengingat curah hujan yang masih tinggi, maka sebagai langkah antisipasi potensi longsoran susulan direkomendasikan warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk evakuasi mengingat daerah tersebut masih rawan longsor, tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu kestabilan lereng, dan mengikuti arahan dari aparat pemerintah setempat dan BPBD," imbaunya. 

Oktory juga meminta para petugas kewilayahan, aparat, maupun tim yang bertugas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kampung Cigombong tentang bencana gerakan tanah ini.

"Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah," tandasnya. 

Diketahui, Kampung Cigombong mengalami bencana tanah bergerak pada 18 Februari 2024. Hingga kini, pergerakan tanah masih terjadi dan dampaknya makin meluas. Fenomena tersebut juga terekam kamera video hingga viral di media sosial. (WHY)

SHARE