Ada Bibit Siklon Tropis 91S, BMKG Minta Stop Sementara Aktivitas Laut Mulai Jumat Pagi
BMKG mengeluarkan peringatan dini kepada para pengguna transportasi laut dan nelayan terkait cuaca ekstrem yang dipicu oleh Bibit Siklon Tropis 91S.
IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada para pengguna transportasi laut dan nelayan terkait cuaca ekstrem yang dipicu oleh Bibit Siklon Tropis 91S.
BMKG meminta mulai Jumat (6/12/2024) pagi, pengguna transportasi laut dan nelayan untuk tidak melakukan aktivitas di sejumlah wilayah laut Indonesia akibat ancaman gelombang tinggi dampak dari Bibit Siklon Tropis 91S.
“Jadi kami menyatakan ini berlaku besok pagi, sekitar subuh, ini saat peringatan dini ini berlaku, dimohon untuk sementara tidak melakukan aktivitas di wilayah laut karena adanya bahaya gelombang tinggi akibat Bibit Siklon tadi yang dapat mencapai 4 hingga 6 meter di perairan Selatan Jawa bagian Barat. Berarti ini di Samudera Hindia, Selatan Jawa bagian Barat. Dan kami mohon agar informasi ini atau peringatan dini ini dapat benar-benar diwaspadai,” ujar Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara virtual, Kamis (5/12/2024) malam.
Menurut Dwikorita, Bibit Siklon Tropis 91S yang terdeteksi di sebelah barat daya Banten akan memengaruhi kondisi cuaca termasuk gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia hingga 8 Desember 2024.
“Dalam waktu 1 hingga 3 hari ke depan, atau mulai tanggal 6 hingga 8 Desember, dapat terjadi dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan sangat lebat, dan juga dapat disertai angin kencang, angin kencang, kilat petir, plus serta dampak langsung berupa gelombang tinggi di wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita.
Selain itu, kata Dwikorita, gelombang laut mencapai ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter yang berpotensi terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur. Kemudian gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter juga berpotensi terjadi di perairan Bengkulu hingga Enggano, juga perairan Barat Lampung.
“Kemudian Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung juga berpotensi terjadi di Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, serta di perairan Selatan Banten, perairan Garut hingga Pangandaran, dan Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur,” kata dia.
Maka dari itu, Dwikorita mengimbau pada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama berupa hujan lebat disertai kilat atau petir, angin kencang termasuk juga angin puting beliung masih dapat terjadi dan juga dimungkinkan terjadi hujan es.
“Selain itu, dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, kemudian angin kencang, tadi puting beliung, serta pohon tumbang atau tegakan-tegakan tumbang dan jalan licin akibat Bibit Siklon tersebut, diprediksi dapat terjadi,” ujar dia.
(Dhera Arizona)