News

Ada Temuan Flu Afrika, Ekspor Babi RI ke Singapura Ditutup

Iqbal Dwi Purnama 09/05/2023 15:21 WIB

Singapura menghentikan sementara pasokan Babi dari Pulau Bulan, Provinsi Kepulauan Riau, akibat ditemukannya penyakit pada ternak babi.

Ada Temuan Flu Afrika, Ekspor Babi RI ke Singapura Ditutup (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah Singapura menghentikan sementara pasokan Babi dari Pulau Bulan, Provinsi Kepulauan Riau, akibat ditemukannya penyakit pada ternak babi berupa African swine fever (ASF) atau flu babi Afrika.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Bambang mengatakan saat ini upaya yang telah dilakukan adalah memberikan pendampingan pelaksanaan disposial, disinfeksi dan pelaksanaan biosekuriti pada eksportir babi ke Singapura.

Sejalan dengan hal tersebut, Bambang menegaskan saat ini pihaknya juga sudah mencabut Surat Keputusan (SK) PT ITS selaku perusahaan eksportir babi yang mengandung virus ASF. Sehingga tanpa SK tersebut perusahaan tidak dapat melakukan ekspor babi ke Singapura.

"Diupayakan pemisahan (babi) yang sehat dan yang sakit dengan sub kompartemen, yang sehat nanti sudah bisa dibuka lagi untuk ekspor," kata Bambang saat dihubungi MNC Portal, Selasa (9/5/2023).

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, pencabutan SK Kompartemen itu akan ditindaklanjuti dengan langkah manajemen risiko investigasi lanjutan secara internal dan langkah mitigasi risiko untuk kemudian dilaporkan ke Direktorat Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta akan melaporkan terkait kematian babi dan kesehatan hewan di Pulau Bulan kepada Pejabat Karantina.

Sebelumnya, PT ITS sendiri sebetulnya telah ditetapkan sebagai kompartemen bebas ASF dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Keputusan Nomor 669/KPTS/PK.320/M/11/2021 tentang Penetapan PT ITS Suaka sebagai Kompartemen Bebas dari Penyakit Demam Babi Afrika (African Swine Fever) pada Ternak babi.

Lewat SK tersebut, sebetulnya peternakan babi harus secara berkala melakukan pengujian ASF yang dikirim ke Laboaratorium Veteriner Balai Veteriner Bukittinggi, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.
 
Upaya ini menjadi langkah yang strategis mengingat Pulau Bulan merupakan peternakan babi terbesar di Indonesia dan tercatat menyumbangkan 15 persen dari total keseluruhan kebutuhan impor babi di Singapura. (RRD)

SHARE