ADB Dukung Pembangunan Jalan Tangguh Bencana di Bagian Selatan Pulau Jawa
ADB menyetujui pinjaman USD300 juta untuk pembangunan jalan tangguh bencana sepanjang kira-kira 72 kilometer di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa, Indonesia
IDXChannel - Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman USD300 juta untuk pembangunan jalan tangguh bencana sepanjang kira-kira 72 kilometer di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa, Indonesia, guna meningkatkan konektivitas dan mendorong perkembangan ekonomi di wilayah selatan Pulau Jawa.
Proyek Jalan Trans Jawa Selatan-Selatan (Trans South-South Java Road Project) akan meningkatkan jalan tanah sempit yang ada dan menyambungkannya secara keseluruhan, mengingat perjalanan dari daerah pertanian di perdesaan Kabupaten Jember menuju Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur saat ini masih memakan waktu delapan jam.
Jalan baru ini akan menghubungkan masyarakat di kedua daerah tersebut dengan pusat ekonomi dan pasar, memotong sekitar dua jam dari waktu tempuhnya, sekaligus meningkatkan akses layanan, pendidikan, dan peluang ekonomi.
"Proyek jalan ini akan mengatasi kesenjangan infrastruktur kritis antara koridor utara Jawa yang sudah sangat berkembang dengan wilayah selatan Jawa," kata Direktur ADB untuk Indonesia Bobur Alimov dalam rilis Rabu (3/12/2025).
Dengan memasukkan desain yang tangguh iklim dan solusi biorekayasa, kami menciptakan infrastruktur berkelanjutan yang mampu bertahan menghadapi peristiwa cuaca ekstrem, sekaligus meningkatkan konektivitas nasional dan perdesaaan.
Proyek tersebut menggunakan berbagai langkah adaptasi perubahan iklim, termasuk peningkatan kapasitas struktur hidraulis untuk memitigasi risiko banjir, perlindungan lereng melalui biorekayasa dengan menggunakan solusi berbasis alam, serta jembatan tangguh iklim untuk memberikan akses alternatif selama peristiwa cuaca ekstrem.
Langkah-langkah tersebut selaras dengan komitmen iklim Indonesia di bawah Kesepakatan Paris.
Proyek ini mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025–2045 dan strategi kemitraan negara ADB untuk Indonesia 2025–2029, serta akan memajukan daya saing Indonesia sekaligus memperkuat ketangguhan infrastrukturnya. Selain itu, proyek ini akan membantu menyeimbangkan perkembangan ekonomi antara wilayah utara-tengah Pulau Jawa yang konektivitasnya sudah bagus, dengan pesisir selatan yang masyarakat petaninya hanya memiliki akses jalan terbatas ke pasar dan layanan.
Proyek tersebut menyoroti kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan, dengan setidaknya 10 persen pekerjaan konstruksi terampil yang dikhususkan bagi perempuan, serta program keselamatan jalan komprehensif yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
Prakarsa keselamatan jalan berbasis masyarakat akan mengajari penduduk mengenai penggunaan jalan secara aman, sedangkan berbagai langkah untuk mencegah kekerasan berbasis gender dan tindak pidana perdagangan orang akan diintegrasikan selama pelaksanaan proyek.
(kunthi fahmar sandy)