News

Aktivitas Erupsi Merapi Menurun, BPPTKG Minta Masyarakat Tetap Waspada

Erfan Erlin 13/03/2023 20:06 WIB

BPPTKG menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun, awan panas guguran masih berpotensi terjadi.

Aktivitas Erupsi Merapi Menurun, BPPTKG Minta Masyarakat Tetap Waspada. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut aktivitas erupsi Gunung Merapi telah mengalami penurunan. Namun, awan panas guguran masih berpotensi terjadi.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, pihaknya masih terus menjaga kesiapsiagaan untuk antisipasi perkembangan dan potensi APG susulan. Berdasarkan data pemantauan pergerakan dari dalam gunung, baik secara seismograf atau deformasi masih terjadi.

"Ya memang ada penambahan ukuran badan gunung," kata dia di Yogyakarta, Senin (13/3/2023).

Dia mengungkapkan, sampai saat ini pembengkakan di barat laut sebesar 15 meter lebih. Sehingga, selama dua tahun terakhir hingga saat ini, deformasi ada  sekitar 15 meter. Namun saat ini, kecepatannya menurun sekitar 0,5 cm per hari.

Dia mengakui memang ada penurunan aktivitas pada hari Senin ini dibanding Sabtu dan Minggu. Dia pun meminta warga untuk tetap waspada akan kemungkinan terjadinya awan panas guguran susulan.

BPPTKG mencatat pada Senin (13/3/2023) hanya terjadi dua kali Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak terjauh 1.500 meter ke arah barat daya yaitu ke Hulu Kali Bebeng. jumlah tersebut jauh lebih rendah ketimbang kejadian Minggu (12/3/2023) dan Sabtu (11/3/2023). 

Dia menuturkan, awan panas guguran pada hari Senin ini hanya terjadi dua kali guguran, jauh lebih rendah dibanding Minggu (12/3/2023) yaitu sebanyak 19 kali APG dan Sabtu, (11/3/2023) terjadi 40-41 kali awan panas guguran.

Dia menyebut awan panas guguran yang terjadi tiga hari terakhir dipicu dari aktivitas kubah lava Gunung Merapi yang berada di sisi barat daya. Di mana kubah lava tersebut diperkirakan memiliki volume 1,6 juta meter kubik.

"Dan kubah ini masih terus mendapatkan suplai terus menerus dari dalam (ekstrusi magma)," terangnya.

Sementara, satu kubah lava lagi yang  berada di tengah kawah gunung volumenya diperkirakan mencapai 2,3 juta meter kubik. Kendati volumenya lebih kecil, namun kubah lava barat daya posisinya tidak stabil karena berada di kemiringan.

"Jadi memang yang kubah lava barat daya lebih tidak stabil daripada yang di tengah. Sehingga itu salah satu sebab aktivitas guguran banyak di barat daya, selain juga dari suplai," urainya.

(YNA)

SHARE