News

Alat Pendeteksi Dini Tsunami Dikabarkan Mati, Ini Penjelasan BRIN

Tangguh Yudha/MPI 10/02/2023 20:51 WIB

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menepis kabar alat pendeteksi tsunami bernama INA-Buoy berhenti beroperasi karena masalah pendanaan. 

Alat Pendeteksi Dini Tsunami Dikabarkan Mati, Ini Penjelasan BRIN. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menepis kabar alat pendeteksi tsunami bernama INA-Buoy berhenti beroperasi karena masalah pendanaan. Menurutnya, alat tersebut memang belum pernah digunakan sebelumnya.

"Jadi yang BRIN lakukan itu adalah riset. Dan kita memang belum pernah mengoperasikan apa yang namanya alat pendeteksi dini tsunami itu karena alat tersebut tidak begitu berhasil dan memang terlalu mahal," ujar Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko saat konferensi pers, Jumat (10/2/2023). 

Handoko menjelaskan untuk masalah pengoperasian alat INA-Buoy bukan merupakan ranahnya BRIN, melainkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisik (BMKG). 

Ia menjelaskan BMKG bahkan keberatan untuk mengoperasikannya karena biayanya yang tidak murah.

"Memang itu sangat mahal sehingga BMKG pun keberatan. Karena kan mereka harus menjamin alat itu andal dan efisien tapi murah. Itu perawatannya berapa triliun. Jadi enggak ada itu pernyataan dihentikan oleh Handoko karena itu masih ditahap riset. Tapi untuk riset, alat itu memang menarik untuk dilakukan penelitian," lanjut dia.

Sebelumnya, alat pendeteksi tsunami milik BRIN dikabarkan sudah lama mati akibat keterbatasan anggaran.

Alat pendeteksi tsunami yang tidak berfungsi itu dikabarkan ada di lautan dekat Bengkulu, laut dekat anak Gunung Krakatau, Selat Sunda, laut selatan Pangandaran, selatan Jawa Timur, laut selatan Bali, dan laut selatan Waingapu di Sumba Timur.

Berita ini pun sampai ditanggapi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menegaskan bahwa alat pendeteksi tsunami itu wajib ada di Indonesia mengingat Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang rawan terjadi tsunami.

"Saya kira alat-alat itu penting untuk diperbaiki ya, karena kan kita negara yang sering (rawan) terjadi tsunami," tegas Wapres saat ditanya awak media usai memberikan kuliah umum taruna TNI AL, belum lama ini. (NIA)

SHARE