News

Analisis BMKG: Gempa M5,5 di Pulau Doi akibat Intraslab Lempeng Laut Maluku

Binti Mufarida 10/10/2024 18:28 WIB

BMKG melaporkan gempa dengan kekuatan M5,5 mengguncang Pulau Doi, Maluku Utara (Malut), Kamis 10 Oktober 2024 pukul 14.22.47 WIB.

Analisis BMKG: Gempa M5,5 di Pulau Doi akibat Intraslab Lempeng Laut Maluku. (Foto: Dok. BMKG)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan kekuatan M5,5 mengguncang Pulau Doi, Maluku Utara (Malut), Kamis 10 Oktober 2024 pukul 14.22.47 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,96° LU ; 127,13° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 Km arah Barat Daya Pulau Doi, Maluku Utara pada kedalaman 91 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intraslab lempeng Laut Maluku

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (oblique thrust fault)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Kamis (10/10/2024).

Berdasarkan analisis hasil pengukuran percepatan tanah dan pemodelan peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Loloda dan Ibu, Halmahera Barat dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). 

Daryono memastikan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.

(Febrina Ratna)

SHARE