Anggaran Seret, Target Jalan Nasional 96 Persen Mantap Terancam Sulit Tercapai
Saat ini backlog anggaran sebesar Rp21 triliun untuk preservasi jalan dan jembatan. Hal itu berdampak pada 3.500 Km jalan nasional tidak tertangani di 2023.
IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, saat ini terdapat backlog atau kekurangan anggaran sebesar Rp21 triliun untuk preservasi jalan dan jembatan di Indonesia. Alhasil, hal itu berdampak pada 3.500 Km jalan nasional yang tidak tertangani perawatannya pada 2023.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menuturkan, backlog anggaran itu membuat target pemantapan jalan pada 2023 sebesar 96% menjadi sulit tercapai.
"Mohon pemahaman juga terutama khusus untuk pemantapan kondisi jalan, karena ada target kemantapan 2023 itu 96%, tapi ada backlog sebesar Rp21 triliun, jadi sangat sulit dicapai kemantapan 96%," ujar Hedy dalam Raker bersama Komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Hedy mengatakan, hal itu dikarenakan adanya penyesuaian otomatis (automatic adjustment) pada TA 2023. Sehingga, anggaran untuk preservasi atau perawatan jalan nasional pada 2023 hanya sebesar Rp22,9 triliun.
Maka menurut Hedy, pada 2023 ini kondisi kemantapan jalan dan jembatan berada di angka 93,57% dari target Renstra (Rencana Strategis) 2023 sebesar 96%.
"Dibutuhkan anggaran untuk preservasi sebesar Rp30 triliun, khusus preservasi, kalau kita mau mencapai kematapan mencapai 96%, jadi prediksi kita kemantapan di akhir 2023 adalah 93,57% artinya 3.500 Km jalan kita yang tidak tertangani secara baik, di ruas jalan nasional," sambung Hedy.
Lebih lanjut Hedy menjelaskan, secara kumulatif backlog anggaran Ditjen Bina Marga sendiri pada 2023 sebesar Rp77,05 triliun.
Sekadar informasi, pada TA 2023, Ditjen Bina Marga mendapatkan porsi anggaran sebesar Rp49,31 triliun, dialokasikan untuk pembangunan IKN Rp8,73 triliun dan sisanya anggaran regular sebesar Rp40,58 triliun.
(YNA)