AS Bantah Serang Pipa Gas Nord Stream, Rusia Minta Bukti
Rusia meminta Gedung Putih menunjukkan bukti bahwa Amerika Serikat (AS) tidak berada di belakang serangan pipa gas Nord Stream.
IDXChannel - Rusia meminta Gedung Putih menunjukkan bukti bahwa Amerika Serikat (AS) tidak berada di belakang serangan pipa gas Nord Stream. Rusia menyebut serangan tersebut aksi terorisme.
“Kami menganggap penghancuran pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 September lalu sebagai tindakan terorisme skala internasional,” kata Kedutaan Besar Rusia di Washington, seperti dilansir Reuters pada Kamis (16/2/2023).
“Kami tidak akan membiarkan masalah ini ditutup-tutupi,” lanjut Kedutaan Rusia.
Pihak Kedutaan merujuk pada tulisan jurnalis Seymour Hersh yang mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa penyelam Angkatan Laut AS telah menghancurkan jaringan pipa gas tersebut dengan bahan peledak atas perintah Presiden Joe Biden.
Gedung Putih telah menolak tuduhan itu. Pemerintah AS menyebut tulisan Hersh sebagai fiksi yang benar-benar palsu.
“Adalah informasi yang salah jika Amerika Serikat disebut berada di belakang apa yang terjadi dengan Nord Stream,” kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Rabu (15/2/2023).
Sampai saat ini tidak diketahui siapa dalang di balik serangan terhadap Nord Stream. Rusia menuduh Barat berada di balik insiden tersebut dengan tujuan sabotase pasokan gas Rusia ke Eropa.
(WHY)