AS Incar Mineral di Laut untuk Gantikan Impor dari China
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk meningkatkan industri pertambangan laut dalam.
IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk meningkatkan industri pertambangan laut dalam.
Dilansir dari Mining pada Jumat (25/4/2025), AS mengincar nikel, tembaga, dan mineral pentingnya yang berada di laut dalam.
"Amerika Serikat memiliki kepentingan dalam mempertahankan kepemimpinan di bidang sains dan teknologi laut terkait sumber daya mineral dasar laut," kata Trump dalam perintah tersebut.
Sektor mineral penting selama ini didominasi China. Beijing baru-baru ini membatasi ekspor komoditas tersebut sebagai balasan atas kebijakan tarif Trump.
Sebagian Samudra Pasifik diperkirakan mengandung sejumlah besar batuan seukuran kentang yang dikenal dengan nama nodul polimetalik. Batuan itu mengandung mineral penting seperti nikel, tembaga, dan mangan.
Lebih dari 1 miliar metrik ton nodul polimetalik diperkirakan berada di perairan AS. Menambangnya dapat meningkatkan ekonomi AS sebanyak USD300 miliar selama 10 tahun dan menciptakan 100 ribu pekerjaan.
Mineral penting merupakan bahan baku banyak produk, mulai dari kendaraan listrik (EV) hingga telepon pintar.
Pendukung penambangan laut dalam mengatakan kegiatan tersebut dapat mengurangi aktivitas tambang di darat yang sering kali memicu konflik dengan warga sekitar. Di sisi lain, kelompok lingkungan memperingatkan aktivitas tambang di dasar laut dapat menyebabkan kerusakan keanekaragaman hayati yang akan sulit dipulihkan.
“Laut dalam adalah milik semua orang dan melindunginya adalah tugas global umat manusia," kata Peneliti Center for Biological Diversity Emily Jeffers. (Wahyu Dwi Anggoro)