AS Janji Tak Hambat Eskpor Pangan Rusia, Ini Syaratnya
Amerika Serikat (AS) mendesak Moskow untuk menghidupkan kembali Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam.
IDXChannel - Amerika Serikat (AS) mendesak Moskow untuk menghidupkan kembali Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam. Washington memastikan kelancaran ekspor pangan Rusia jika kesepakatan itu kembali berjalan.
Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam memungkinkan Ukraina mengekspor produk pertaniannya melalui Laut Hitam. Perjanjian itu berdampak signifikan terhadap harga komoditas pangan seperti gandum dan jagung.
Bulan lalu, Rusia memutuskan keluar dari kesepakatan. Kremlin mengklaim ekspor pangannya selama ini mengalami hambatan sementara pengiriman gandum dan jagung dari Ukraina dapat dilakukan secara mudah.
"Kami akan terus melakukan apapun yang diperlukan untuk memastikan bahwa setiap pihak dapat mengekspor makanan secara bebas dan aman termasuk Rusia," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat mengunjungi markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dilansir dari Reuters pada Jumat (4/8/2023).
"Kami ingin semua orang dapat menikmati harga pangan yang lebih rendah," katanya setelah memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang kerawanan pangan akibat konflik.
Banyak negara di pertemuan tersebut menyatakan kekecewaannya bahwa Rusia telah keluar dari kesepakatan dan mendesak mereka untuk mempertimbangkan kembali.
Pada Juli 2022, Rusia menyetujui Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam. Sebagai imbalannya, PBB berjanji membantu Rusia mengekspor makanan dan pupuknya ke pasar luar negeri.
Meski ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak dijatuhi sanksi oleh Barat, Moskow mengatakan pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi telah menghambat pengiriman. Kremlin memulai invasi di Ukraina pada Februari 2022.
"Negara-negara Barat perlu fokus untuk memastikan bahwa biji-bijian dan pupuk Rusia dapat sampai ke negara-negara yang membutuhkan tanpa halangan," kata Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy. (WHY)