IDXChannel - Indonesia mendorong kota-kota di ASEAN untuk meningkatkan ketahanan pangan dan energi. Konflik dan perubahan iklim memicu krisis multi-dimensi di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini.
"Kita melihat bagaimana perang dan konflik menyebabkan kelangkaan pangan dan kenaikan harga kebutuhan pokok," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam acara ASEAN Mayors' Forum and Meeting of the Governors and Mayors of the Capitals of ASEAN di Jakarta pekan ini.
"Kita juga menghadapi banyak masalah terkait pangan karena gagal panen akibat perubahan iklim," lanjutnya.
Dengan latar belakang ini, kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada 2023 memprakarsai inisiatif yang akan membangun mekanisme regional untuk memperkuat ketahanan pangan, rantai pasokan, dan pertanian berkelanjutan.
"Pemerintah daerah dan pusat harus berperan untuk mendukung hal ini dengan memastikan ketersediaan dan aksesibilitas," tambahnya.
Terkait ketahanan energi. Retno menyebut ekonomi hijau adalah masa depan ASEAN. Untuk mewujudkan ini,percepatan transisi energi adalah kuncinya.
"Indonesia telah menetapkan target yang ambisius yaitu pangsa energi terbarukan 23% pada 2025 dan emisi nol di 2060. ASEAN juga berkomitmen untuk mencapai pangsa energi terbarukan sebesar 23% pada 2025," jelasnya.