News

ASDP Operasikan 84 Kapal Perintis untuk 208 Lintasan Penyeberangan 

Suparjo Ramalan 09/12/2024 10:21 WIB

ASDP Indonesia Ferry mengoperasikan 84 unit kapal perintis untuk melayani 208 lintasan penyeberangan.

ASDP Indonesia Ferry mengoperasikan 84 unit kapal perintis untuk melayani 208 lintasan penyeberangan. (ASDP)

IDXChannel - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan 84 unit kapal perintis untuk melayani 208 lintasan penyeberangan.

Jumlah ini tersebar di berbagai daerah pelosok alias wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Direktur Utama ASDP Indonesia Heru Widodo mengatakan, armada perintis mencakup berbagai jenis kapal, termasuk 78 kapal ferry, lima bus air, dan satu kapal khusus ternak.

Dia menambahkan, layanan tersebut bukan hanya transportasi, melainkan alat untuk memperbaiki distribusi logistik dan menciptakan dampak ekonomi di wilayah terpencil.

"Kami berupaya memastikan masyarakat di wilayah 3T mendapatkan layanan transportasi yang andal dan berkelanjutan,” kata Heru, Senin (9/12/2024). 

Dengan armada dan lintasan keperintisan yang ada, perseroan ingin menghubungkan lebih banyak daerah, sekaligus mendukung pemerataan pembangunan di setiap sudut negeri.

“Melalui kehadiran transportasi ini, kami berharap dapat membuka aksesibilitas lebih luas, mendukung aktivitas ekonomi, dan menciptakan konektivitas yang lebih baik untuk masyarakat,” katanya. 

Sementara itu, Corporate Secretary ASDP Indonesia Shelvy Arifin menjelaskan, 208 lintasan mencakup 204 rute reguler dan empat lintasan khusus angkutan ternak.

“Angkutan khusus ternak merupakan wujud inovasi kami dalam mendukung ketahanan pangan dan distribusi ternak ke daerah yang sulit dijangkau,” kata dia. 

Adapun nilai kontrak subsidi perintis 2024 senilai total Rp425,9 miliar untuk layanan penyeberangan perintis, angkutan khusus ternak, dan angkutan tol laut feeder.

Data mencatat, realisasi trip dan voyage tol laut hingga Oktober 2024 dengan rincian, yakni penyeberangan perintis 69.418 trip, angkutan tol laut feeder sebanyak 134 voyage, dan angkutan khusus ternak sebanyak 11 voyage.

Wilayah 3T sering kali menghadapi keterbatasan infrastruktur transportasi darat, sehingga transportasi penyeberangan menjadi solusi utama untuk mendukung konektivitas dan pemerataan pembangunan.

“Layanan ini tidak hanya mempermudah mobilitas, tetapi juga memberikan kesempatan bagi wilayah terpencil untuk terhubung dengan pusat pertumbuhan ekonomi,” katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE