News

Awas Banjir, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi hingga 2 Januari 2024 di Wilayah Ini 

Carlos Roy Fajarta Barus 31/12/2023 09:08 WIB

BMKG meminta masyarakat tetap waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem pada malam pergantian tahun 2024.

Awas Banjir, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi hingga 2 Januari 2024 di Wilayah Ini (Foto MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tetap waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem. Hal itu menyusul malam pergantian tahun pada tengah malam nanti.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, cuaca ekstrem itu bisa terjadi hingga 2 Januari 2024. Adapun cuaca ekstrem yang dimaksud adalah angin puting beliung, hujan lebat hingga kilat atau petir.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti angin puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan sebagainya,” kata Dwi Korita, Minggu (31/12/2023).

Wilayah di sejumlah yang diprediksi terjadi cuaca ekstrem pada malam bergantian tahun, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua. 

Dwi Korita mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada seiring meningkatnya cuaca ekstrem yang terjadi.

"Dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama periode tersebut,” tutupnya.

Sementara pada periode 3-6 Januari 2024, wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Sumatrea Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Selain itu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Dwikorita menerangkan, cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada periode 31 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 tersebut dipicu fenomena dinamika atmosfer, yaitu adanya aktifitas Monsun Asia Musim Dingin yang diasosiasikan dengan musim angin baratan dan fenomena tersebut turut diperkuat dengan adanya aktifitas Madden Jullian Oscillation (MJO). 

(FAY)

SHARE