News

Bank Mandiri Taspen (Mantap) Dukung Pelestarian Ekosistem Laut

Kunthi Fahmar Sandy 21/05/2025 15:03 WIB

Program Corporate Social Responsibility (CSR) keanekaragaman hayati yang dijalankan perusahaan mencakup berbagai sektor, mulai dari sosial, pendidikan dll.

Bank Mandiri Taspen (Mantap) Dukung Pelestarian Ekosistem Laut (FOTO:Dok Bank Mantap)

IDXChannel - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) dukung pelestarian ekosistem laut dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung Konservasi Penyu Sindu Dwarawati, Pantai Sindhu Sanur, Denpasar.

Corporate Secretary Bank Mandiri Taspen Errinto Pardede mengatakan program Corporate Social Responsibility (CSR) keanekaragaman hayati yang dijalankan perusahaan mencakup berbagai sektor, mulai dari sosial, pendidikan, lingkungan, hingga ekonomi. 

Bantuan ini merupakan wujud perhatian Bank Mandiri Taspen terhadap keberlanjutan ekosistem, khususnya di bidang lingkungan.

“Tahun lalu kami juga melaksanakan bantuan CSR kegiatan konservasi tukik di Pantai Pulau Santen, Banyuwangi. Sekarang, kami kembali berkontribusi dalam pelestarian penyu dengan mendukung konservasi di Sindu Dwarawati. Ini sangat membantu pengelola konservasi dalam memberdayakan tukik dan penyu yang bertelur di kawasan tersebut,” ujar Errinto dalam keterangan pers Rabu (21/5/2025).

Selain mendukung konservasi penyu, Bank Mandiri Taspen ke depan juga menyalurkan bantuan di bidang bedah rumah dan penanaman pohon alpukat untuk meningkatkan ketahanan lingkungan dan ekonomi masyarakat.

“Kami dorong keterlibatan masyarakat lokal dan komunitas. Pemberdayaan masyarakat dilakukan secara berkelanjutan," tuturnya.

Ketua Konservasi Penyu Sindu Dwarawati, I Made Winarta, menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, kelestarian ekosistem laut sangat penting, dan kehadiran Bank Mandiri Taspen memberikan dampak besar bagi efektivitas pengelolaan konservasi.

“Terima kasih kepada Bank Mandiri Taspen yang telah memberikan kontribusi besar. Dana sebesar Rp60 juta telah kami implementasikan untuk penyediaan dua unit sumur bor air asin, empat papan nama, dan dua mesin pompa air,” ujar Winarta.

Dia menambahkan, sebelumnya pengelola konservasi mengalami kendala dalam pengelolaan air, karena harus mengambil langsung dari laut. Kini, dengan bantuan infrastruktur tersebut, proses pergantian air menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan kapan saja.

“Pembesaran tukik sangat membutuhkan perhatian khusus terhadap ketersediaan air bersih. Sekarang jauh lebih ringan. Harapannya, pelestarian penyu bisa terus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan banyak pihak,” tutur Winarta.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE