Bea Cukai Temui Australian Border Force, Bahas Kepabeanan hingga Anjing Pelacak
Bea Cukai terus memperkuat kerja sama pengawasan perbatasan dengan Australian Border Force.
IDXChannel - Bea Cukai terus memperkuat kerja sama pengawasan perbatasan dengan Australian Border Force (ABF).
Hal ini dilakukan dengan menggelar pertemuan bertajuk Customs to Customs Talk (C to C Talk) ke-23 yang berlangsung di Kantor Pusat ABF, Canberra dan Melbourne, Australia.
"Pertemuan C to C Talk merupakan forum bilateral tingkat tinggi antara administrasi kepabeanan Indonesia dan Australia yang dilaksanakan secara bergiliran tiap tahunnya sejak 11 Mei 1993. Saat itu, Australia menjadi tuan rumah," kata Direktur Kerja Sama Internasional Kepabeanan dan Cukai Bea Cukai, Anita Iskandar lewat keterangan tertulisnya, Rabu (21/8/2024).
"Dalam pertemuan ini, kedua pihak sepakat untuk terus memperkuat kerja sama, terutama di bidang pengembangan K-9 secara komprehensif dan penegakan hukum melalui peningkatan pertukaran informasi dan pelatihan petugas," kata dia.
Anita menambahkan, pada event C to C Talk ke-23 tersebut, kedua pihak juga meningkatkan kerja sama dengan penandatanganan Mutual Recognition Arrangement (MRA) Authorized Economic Operator.
"Ini untuk mempercepat proses kepabeanan kepada pelaku usaha dan mengurangi hambatan perdagangan lintas negara, guna mendukung perdagangan yang lebih cepat, lancar, dan efisien," kata dia.
Pada tahun 2022-2023, Australia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, dengan total nilai perdagangan mencapai USD 12,478.4 juta pada 2023.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani mengatakan, banyak pencapaian yang diperoleh dari kerja sama ini sejak tahun lalu.
"MRA AEO yang telah ditandatangani adalah bukti nyata komitmen kami untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan internasional antara kedua negara. Hal ini juga akan mendorong efisiensi dan kerja sama yang lebih besar ke depan untuk pertumbuhan ekonomi," kata Askolani.
Hingga saat ini, Indonesia juga telah menandatangani MRA AEO dengan Korea, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan ASEAN.
Melalui sinergi dengan ABF, kata Askolani, Bea Cukai makin dapat mengoptimalkan tugas dan fungsinya sebagai pelindung masyarakat. Dampak positif sinergi ini pun telah dirasakan baik secara internal maupun eksternal.
"Ke depannya, diharapkan kerja sama antara Bea Cukai dan ABF dapat terus terjalin erat dan berkesinambungan, selaras dengan perubahan kondisi perdagangan global dan keamanan perbatasan yang perlu ditangani bersama," kata Askolani.
(Nur Ichsan Yuniarto)