News

Begini Penjelasan BMKG soal Gempa M 4,1 Bogor Disertai Suara Gemuruh dan Dentuman

Binti Mufarida 11/04/2025 07:45 WIB

BMKG memastikan gempa Bogor kekuatan Magnitudo (M) 4,1 pada Kamis (10/4/2025) malam, yang disertai suara gemuruh merupakan hal yang wajar.

Begini Penjelasan BMKG soal Gempa M 4,1 Bogor Disertai Suara Gemuruh dan Dentuman. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa Bogor kekuatan Magnitudo (M) 4,1 pada Kamis (10/4/2025) malam, yang disertai suara gemuruh merupakan hal yang wajar. Suara yang muncul menjadi bukti bahwa gempa memiliki kedalaman yang sangat dangkal.

“Gempa Bogor disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman adalah hal wajar. Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya, Jumat (11/4/2025).

Daryono juga melaporkan hingga pagi ini 11 April 2025 pukul 6.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap gempa Bogor telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak 4 kali yakni pukul 23.12 WIB (M 1,9), pukul 23.14 WIB (M 1,7), pukul 1.04 WIB (M 1,6), dan pukul 1.38 WIB (M 1,7).

Lebih lanjut, Daryono menjelaskan, gempa Bogor merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.

“Bukti bahwa Gempa Bogor adalah gempa tektonik tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi (Strong shearing is a characteristic of tectonic earthquakes that occur when faults rupture and release energy),” kata dia.

Daryono pun mengungkapkan, dari hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG menunjukkan gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip). Episenter Gempa Bogor terletak pada jalur Sesar Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri (sinistral strike slip).

“Pembangkit Gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG,” katanya.

(Dhera Arizona)

SHARE