Berseteru di Media Sosial, Trump Tegaskan Hubungan dengan Musk Berakhir
Trump mengatakan hubungannya dengan Elon Musk telah berakhir. Hal itu terjadi setelah perseteruan sengit keduanya di media sosial.
IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan hubungannya dengan Elon Musk telah berakhir. Hal itu terjadi setelah perseteruan sengit keduanya di media sosial.
Saat ditanya apakah hubungan dekat dengan Musk telah berakhir, Trump menjawab dengan lugas bahwa hal itu telah terjadi.
"Saya kira begitu, ya," kata Trump kepada NBC News pada Sabtu (7/6/2025).
Dia pun ditanya mengenai keinginan untuk memperbaiki hubungan yang rusak dengan Musk, dia menjawab: "Tidak".
Komentar tersebut merupakan pernyataan terbaru Trump sejak perseteruan dirinya dan Musk di media sosial.
Seperti dilansir dari BBC, komentar itu muncul setelah Elon Musk, yang menyumbangkan jutaan dolar untuk kampanye pemilihan Trump dan menjadi pejabat Gedung Putih, secara terbuka mengkritik undang-undang pajak dan pengeluaran presiden, kebijakan dalam negeri yang penting.
Mayoritas Partai Republik pun memberi dukungan kepada Trump. Wakil Presiden JD Vance mengatakan bahwa Musk telah bertindak sangat agresif dan mungkin tidak akan pernah diterima kembali.
Vance mengatakan kepada podcaster Theo Von bahwa merupakan kesalahan besar bagi CEO Tesla dan SpaceX itu untuk menyerang presiden.
Selama berminggu-minggu, Musk telah mengkritik undang-undang khas Trump yang dijuluki "RUU Besar yang Indah", saat undang-undang tersebut disahkan oleh Kongres AS.
Ia mengatakan, jika RUU tersebut disahkan, bakal menambah triliunan dolar pada defisit nasional dan merusak pekerjaan yang telah ia lakukan sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), dan upayanya untuk memangkas pengeluaran pemerintah.
Tak lama setelah meninggalkan Doge setelah 129 hari bekerja, Musk mengunggah di situs media sosialnya X bahwa RUU tersebut adalah "kekejian yang menjijikkan". Tetapi saat itu dia tidak mengkritik Trump secara langsung.
Namun, pada Kamis (5/6/2025), Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia kecewa dengan perilaku Musk.
Musk menanggapi dengan serangkaian unggahan di X yang mengatakan bahwa Trump akan kalah dalam pemilihan tanpa dirinya dan menuduh Trump terlibat dalam berkas Jeffrey Epstein, yang terkait dakwaan perdagangan seks.
Ia telah menghapus unggahan itu dan pengacara Epstein telah membantah tuduhan tersebut.
Trump menanggapi di platform media sosialnya Truth Social, dengan mengatakan bahwa Musk telah menjadi "gila". Dalam satu postingannya, ia mengancam akan memutuskan kontrak Musk dengan pemerintah federal.
Trump Ancam Beri Konsekuensi Serius ke Musk
Dalam wawancaranya dengan NBC News pada Sabtu, Trump juga mengatakan Musk tidak menghormati jabatan presiden.
"Saya pikir itu hal yang sangat buruk, karena dia sangat tidak menghormati. Anda tidak bisa tidak menghormati jabatan presiden," kata Trump.
Musk, orang terkaya di dunia, yang menyumbangkan sekitar USD250 juta untuk kampanye Trump, mengisyaratkan selama perseteruan media sosial bahwa dia mungkin akan mendukung beberapa lawan Trump selama pemilihan paruh waktu tahun depan.
Dia memberikan dukungannya kepada para penantang anggota parlemen yang mendukung RUU pajak Trump.
Terkait prospek Musk mendukung kandidat Demokrat dan melawan Partai Republik, Trump mengatakan Musk akan menghadapi konsekuensi yang serius.
(Febrina Ratna Iskana)