News

Bibit Siklon Tropis 91S Terdeteksi, Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang 6-8 Desember 2024

Binti Mufarida 05/12/2024 21:30 WIB

Bibit Siklon Tropis 91S ini berpotensi menyebabkan hujan lebat serta angin kencang periode 6-8 Desember 2024.

Bibit Siklon Tropis 91S Terdeteksi, Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang 6-8 Desember 2024. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi Bibit Siklon Tropis 91S di sebelah barat daya Banten. Bibit Siklon Tropis 91S ini berpotensi menyebabkan hujan lebat serta angin kencang periode 6-8 Desember 2024.

Plt Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan Bibit Siklon Tropis 91S ini dikhawatirkan bisa memicu cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana banjir hingga longsor di wilayah Jawa Barat seperti di Sukabumi pada 4 Desember 2024.

“Kali ini muncul satu Bibit Siklon lagi, yaitu 91S, ini muncul dan terdeteksi di sebelah barat daya Banten. Hal inilah yang dikhawatirkan, dapat memicu terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan bisa sangat lebat, seperti kejadian pengaruh Bibit Siklon di tanggal 4 Desember yang lalu,” ujar Dwikorita saat konferensi pers secara virtual, Kamis (5/12/2024) malam.

Sehingga, kata Dwikorita, perlu diwaspadai dengan munculnya Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia, sebelah barat daya Banten terutama dalam satu hingga tiga hari ke depan.

“Dalam waktu 1 hingga 3 hari ke depan, atau mulai tanggal 6 hingga 8 Desember, dapat terjadi dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan sangat lebat, dan juga dapat disertai angin kencang, angin kencang, kilat petir, plus serta dampak langsung berupa gelombang tinggi di wilayah Indonesia,” kata dia.

Dwikorita mengatakan, khusus untuk dampak berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan diprediksi dapat mencapai sangat lebat, dan disertai angin kencang diprediksi akan terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan di wilayah Jabodetabek.

Selain itu, kata Dwikorita, gelombang laut mencapai ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter yang berpotensi terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur. Kemudian gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter juga berpotensi terjadi di perairan Bengkulu hingga Enggano, juga perairan Barat Lampung.

“Kemudian Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung juga berpotensi terjadi di Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, serta di perairan Selatan Banten, perairan Garut hingga Pangandaran, dan Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur,” ujarnya.

Kemudian dari analisis BMKG, kata Dwikorita, Bibit Siklon 91S ini juga berakibat adanya kecepatan angin. Artinya, Bibit Siklon ini memiliki kecepatan angin di pusat sistemnya hingga 15 knot atau 28 km per jam.

"Dan menimbulkan dampak berupa angin permukaan, jadi angin permukaan itu di mana kita berada ini ya, yang dekat permukaan,” kata dia.

Maka dari itu, Dwikorita mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama berupa hujan lebat disertai kilat atau petir, angin kencang termasuk juga angin puting beliung masih dapat terjadi dan juga dimungkinkan terjadi hujan es.

“Selain itu, dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, kemudian angin kencang, tadi puting beliung, serta pohon tumbang atau tegakan-tegakan tumbang dan jalan licin akibat Bibit Siklon tersebut, diprediksi dapat terjadi,” ujarnya.

(Dhera Arizona)

SHARE