Bidik Penjualan 2 Juta Unit EV hingga 2030, Ini Strategi Hyundai Motor Company
Hingga 2030, Hyundai Motor menargetkan untuk menambah kapasitas produksi sebanyak 1 juta unit, serta menjual 5,55 juta kendaraan (umum) secara global.
IDXChannel—Kendati permintaan mobil listrik (EV) menurun secara global, Hyundai Motor Company optimistis memasang target penjualan EV mencapai 2 juta hingga 2030 untuk semakin memperkokoh kepemimpinan globalnya di sektor EV.
Produsen otomotif asal negeri gingseng ini mengungkapkan sejumlah target besar pada acara CEO Investor Day 2024, sekaligus memaparkan strategi peningkatan penjualan global, serta membeberkan sederet model baru yang bakal diluncurkan.
Dalam acara tersebut, Hyundai akan meluncurkan strategi jangka menengah dan panjang baru yang diberi nama ‘Hyundai Way’, ini adalah bentuk upaya Hyundai dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik dengan menggencarkan elektrifikasi.
“Dengan strategi Hyundai Way, kami akan merespons pasar dengan cepat dan fleksibel, memungkinkan kami untuk tetap memimpin dalam situasi pasar yang tidak menentu dan mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang berfokus pada mobilitas dan energi,” kata Presiden dan CEO Hyundai Motor Company Jaehoon Chang dalam keterangan resmi.
Hyundai Motor tengah membuat kemajuan signifikan dalam upayanya menjadi pemain pemimpin pasar kendaraan listrik (EV). Hingga 2030, Hyundai Motor menargetkan untuk menambah kapasitas produksi sebanyak 1 juta unit, serta menjual 5,55 juta kendaraan (umum) secara global.
Untuk mencapai target tersebut, Hyundai Motor akan membuka HMGMA yang direncanakan lebih awal pada 2024. Selain itu, mereka akan mengoperasikan pabrik EV khusus di Ulsan pada 2026, dengan menambah kapasitas produksi sebesar 500.000 unit.
Untuk memperkuat kehadirannya di pasar negara berkembang, Hyundai Motor telah mengakuisisi pabrik di Pune, India. Ini memungkinkan perusahaan untuk membangun fasilitas produksi dengan kapasitas 1 juta unit.
Selain itu, Hyundai Motor berencana mengoptimalkan penggunaan fasilitasnya di China dan Indonesia. Mereka juga secara aktif memperluas pangsa pasarnya melalui bisnis CKD (Complete Knock-Down) di Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan wilayah lainnya.
Target produksi Hyundai Motor didukung oleh komitmen kuat terhadap inovasi manufaktur, yang terlihat jelas di Hyundai Motor Group Innovation Center Singapore (HMGICS).
Pada 2030, model kendaraan listrik Hyundai setidaknya akan berjumlah 21 model. Perusahaan juga berkomiten untuk mengembangkan teknologi terbaru dari baterai NCM (nikel, kobalt, mangan) yang terjangkau.
Selain mobil listrik, Hyundai akan memperluas jajaran hybrid dari tujuh menjadi 14 model termasuk Genesis. Serta mengembangkan EREV (extended range electric vehicle) untuk jadi jembatan utama menuju elektrifikasi penuh.
(Nadya Kurnia)