News

BMKG: Ada 15 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa Utama M5,6 di Cianjur

Dimas Choirul 21/11/2022 14:45 WIB

BMKG menyebut adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock ) dengan magnitudo terbesar M4.0 usai gempa utama di Cianjur.

BMKG: Ada 15 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa Utama M5,6 di Cianjur. (Foto: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi 15 kali gempa susulan. Setelah gempa utama dengan magnitudo (M)5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Hingga pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 (lima belas) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4.0,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (21/11/2022).

Dari analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6. episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri,” kata Daryono.

Sementara itu, Daryono mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Gempa bumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V - VI MMI ( Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar ).

Kemudian, Garut dan Sukabumi IV - V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ). Selain itu, di Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok dengan skala intensitas II - III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).

Daryono mengatakan hingga saat ini sudah ada laporan kerusakan bangunan seperti rumah dan toko juga dampak longsor di wilayah Cianjur yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.

(FRI)

SHARE