News

BMKG Deteksi Siklon Tropis Courtney, Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Libur Lebaran

Binti Mufarida 27/03/2025 14:15 WIB

BMKG mendeteksi Siklon Tropis Courtney dan dua Bibit Siklon Tropis 93S dan 96W di dekat wilayah Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor Kemenko PMK (Binti Mufarida/MPI)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi Siklon Tropis Courtney dan dua Bibit Siklon Tropis 93S dan 96W di dekat wilayah Indonesia.

Tiga fenomena cuaca ini berpotensi menyebabkan hujan lebat dan gelombang tinggi pada saat periode libur Lebaran 2025. 

“Jadi, ada tiga fenomena yang pertama adalah Siklon Tropis Courtney. Itu yang terdeteksi di Samudera Hindia, di sebelah barat Australia. Kemudian ada Bibit Siklon Tropis 93S, itu di selatan Nusa Tenggara, ya. Dan 96W itu ada di utara. Di utara Papua,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (27/3/2025). 

Dwikorita menambahkan, sejumlah wilayah yang terdampak gelombang tinggi akibat tiga fenomena cuaca ini adalah wilayah di Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Nusa Tenggara Barat, dan juga di Maluku Utara dan Papua bagian barat dan Barat Daya.

"Yang pertama adalah gelombang laut tinggi. Itu di wilayah samudera Hindia,” katanya. 

Dia melanjutkan, di pantai-pantai samudera Hindia, mulai dari Sumatera Selatan, sedikit Bengkulu, Lampung, Selat Sunda, kemudian Banten Selatan, sampai di seluruh Jawa, sampai juga Nusa Tenggara.

"Ini gelombangnya tinggi di pantai-pantai itu, Nusa Tenggara Timur, terus sampai ke Papua, masuk ke Papua. Juga di pantai samudera Pasifik, yaitu di utara Papua, juga di Halmahera, Maluku Utara. Itu dampaknya pertama gelombang tinggi," kata Dwikorita. 

Dwikorita melanjutkan, gelombang tinggi dapat mencapai 2,5 meter terutama yang di lautan yang ada di lautan sebelah perairan Barat Bengkulu, kemudian Selatan Jawa Timur, serta samudera Hindia Selatan Bali. 

"Namun, gelombang tinggi itu juga dapat mencapai 4 meter, terutama di samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung, perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, perairan Selatan Banten hingga Jawa Tengah, hingga samudera Hindia Selatan Jawa. Jadi satu gelombang tinggi," katanya. 

Kemudian, kata Dwikorita, akan terjadi hujan lebat akibat fenomena cuaca ini.

"Ini karena ada dampak bibit siklon ya, Siklon Tropis 96W yang diprediksi dalam 24 jam ke depan, ini akan menjauhi wilayah Indonesia. Nah tapi dampaknya apa? Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bisa lebat, ya itu terutama di wilayah Papua, Papua Barat daya, Papua Barat dan Maluku Utara," kata dia.

Selanjutnya, kata Dwikorita, dampak Bibit Siklon Tropis 93S selama 24 jam ke depan juga hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yaitu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, disertai angin kencang. 

“Ini harus diwaspadai di Nusa Tenggara Timur bagian Selatan. Kemudian juga gelombang tinggi dapat terjadi di Laut Sawu dan Laut Arafuru, ketinggian gelombang dapat mencapai 2,5 meter, terutama untuk kapal-kapal nelayan, kapal-kapal kecil ya, kalau kapal ferry yang besar sih nggak begitu masalah, tapi kapal-kapal nelayan," katanya. 

Selain itu, kata Dwikorita, gelombang laut dapat mencapai 4 meter di Samudera Hindia Selatan NTB dan NTT, di perairan Selatan NTB hingga NTT, dan di perairan Selatan Pulau Sumba hingga Pulau Rote. 

Dwikorita pun menjelaskan dampak Bibit Siklon 96W yaitu hujan dengan intensitas sedang di Papua, Papua Barat Daya dan Papua Barat, Maluku Utara, serta gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter di perairan Kepulauan Talaud, di Laut Halmahera, perairan Utara Papua Barat hingga Papua, dan di Samudera Pasifik Utara Papua Barat Daya hingga Papua. 

“Jadi itu potensi yang diperkirakan atau diprediksi akan terjadi dalam 24 jam ke depan,” katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE