News

BMKG Jelaskan Perbedaan Hujan Lebat dan Ekstrem yang akan Melanda RI 

Binti Mufarida 28/12/2022 16:50 WIB

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga awal Tahun Baru 2023 mendatang.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga awal Tahun Baru 2023 mendatang.

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga awal Tahun Baru 2023 mendatang. Lalu, sejumlah wilayah pun akan mengalami hujan lebat, sangat lebat, dan ekstrem. Apa perbedaannya?

Kepala BMKG Dwikorita pun menjelaskan hujan dikatakan lebat jika intensitasnya mencapai 50 sampai 100 mm, kemudian sangat lebat yakni 100 sampai 150 mm, dan diatas 150 mm dikatakan sebagai hujan ekstrem.

“Kalau hujan lebat kita sudah tahu ya kriterianya dikatakan lebah kalau intensitasnya mencapai 50 mm dalam 24 jam, nah  sangat lebat dari 50 mencapai 100 mm dalam 1 hari atau 24 jam dan apa hujan ekstrem itu, Saya ulangi ya kalau lebat itu 50 sampai 100 mm, kalau sangat lebat 100-150 mm, diatas 150 meter itu dikatakan hujan ekstrem,” ungkap Dwikorita dalam keterangannya, Rabu (28/12/2022).

Sebelumnya, Dwikorita pun telah mengungkapkan ada empat fenomena yang menyebabkan cuaca ekstrem mulai tanggal 28 Desember di wilayah Indonesia. “Tanggal 28 kita lihat tanggal 28 masih apa secara apa ya spot ya di wilayah Indonesia Barat dan Selatan. Tanggal 29 itu semakin melebar dan meluas dan semakin pekat artinya itu intensitasnya semakin semakin tinggi dan semakin besar pula potensinya untuk menjadi cuaca ekstrem.”

“Mulai tanggal 28 itu wilayah Jawa Timur, Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah ya, yang kelihatan terdampak bahkan sampai Nusa Tenggara itu ya yang pekat itu ya. Nah ini bahaya di sesuai deteksi tanggal 21 Desember yang lalu cuacanya akan meningkat bisa mencapai ekstrem,” katanya.  

Kemudian, kata Dwikorita, pada tanggal 29 Desember cuaca ekstrem berpotensi meluas bahkan masuk ke wilayah Jawa Barat, Sumatera bagian selatan, barat dan juga masih ada di sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur sampai ke Nusa Tenggara Barat Timur sampai ke Selatan Papua.

“Dan semakin kuat atau masih kuat ya tanggal 30 Desember itu juga masih kuat, bahkan 1 Januari itu hampir menutupi seluruh wilayah Indonesia, peta Indonesia nya hampir tidak terlihat, tertutup warna hijau tua pekat itu,” katanya.  

“Tanggal 4 Januari mulai berkurang ya tapi masih tetap menutupi sebagian wilayah Sumatera dan ini Laut Natuna yang dan juga wilayah Jawa Barat, Banten masih dan juga wilayah Indonesia Selatan itu Jawa Timur sampai Nusa Tenggara dan laut Arafura. Dan Seterusnya mulai mereda tanggal berapa, tanggal 5 hingga 10 Januari mulai mereda berkurang,” tandas Dwikorita. 

(NDA) 

SHARE