News

BMKG Minta Pemerintah Daerah Siap Siaga Hadapi Karhutla di April-Mei 2023

Dimas Choirul 27/01/2023 10:02 WIB

BMKG meminta pemerintah daerah waspada dan siap-siaga menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang diproyeksi terjadi pada April-Mei 2023.

BMKG Minta Pemerintah Daerah Siap Siaga Hadapi Karhutla di April-Mei 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, meminta pemerintah daerah waspada dan siap-siaga menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal itu disampaikan Dwikorita disela-sela kunjungan Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri KLHK Siti Nurbaya di ruang monitoring Climate Early Warning BMKG yang melakukan monitoring iklim untuk mendukung pengendalian Karhutla, di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Menurut dia, potensi ancaman karhutla semakin tinggi memasuki musim kemarau yang diprakirakan akan dimulai pada April - Mei mendatang. Terutama daerah-daerah yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut.

"Pemerintah Daerah harus bersiap, masyarakat pun perlu diedukasi dan diberikan sosialisasi agar juga melakukan pencegahan dan antisipasi dengan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan," ujarnya,

Berdasarkan prediksi BMKG, terdapat potensi terjadinya penurunan curah hujan setelah tiga tahun terakhir 2020, 2021, 2022 terjadi La Nina dan kondisi curah hujan diatas normal. Sehingga dikhawatirkan  dapat terjadi peningkatan potensi Karhutla seperti yang terjadi pada 2019.

Musim kemarau tersebut, kata Dwikorita, sesuai dengan prediksi yang pernah disampaikan BMKG pada Oktober 2022 lalu yang diprediksikan kondisi La Nina akan makin melemah dan transisi menuju kondisi netral.

"BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Pemprov, dan Pemkab setempat terus berkoordinasi dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan persiapan, serta peringatan dini menghadapi karhutla, termasuk menyiapkan skenario operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC)," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan potensi karhutla ini perlu diantisipasi lebih tinggi karena Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan memperoleh mandat untuk memimpin KTT ASEAN pada 2023. KTT tersebut rencananya akan dilaksanakan pada bulan Mei dan September yang diperkirakan merupakan puncak musim kemarau tahun ini.

Sementara itu, Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menerangkan bahwa hingga enam bulan k edepan, BMKG memprediksi bahwa sifat curah hujan bulanan akan didominasi oleh kategori normal. Namun sifat curah hujan kategori bawah normal berpeluang terjadi di sebagian Sumatra bagian tengah, sebagian Kalimantan bagian tengah, sebagian Sulawesi bagian tengah dan sebagian kecil Papua pada Februari-Maret 2023 dan sebagian besar Sumatera dan Jawa pada Mei dan Juni 2023.

Sedangkan, sifat curah hujan bulanan kategori di atas normal berpeluang terjadi di Sumatra bagian utara, Kalimantan bagian timur dan utara pada Februari dan Maret 2023, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Maluku dan Maluku Utara pada Februari 2023 dan Papua bagian tengah dan selatan pada Juni 2023.

Selain itu, pada Maret-April-Mei 2023 beberapa wilayah di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi atau peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau. Karenanya, perlu diwaspadai fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul.

Beberapa di antaranya hujan lebat, angin puting beliung, dan angin kencang yang  meskipun periodenya singkat namun sering memicu terjadinya bencana hidrometeorologi. 

(FRI)

SHARE