News

BMKG Prediksi Suhu Udara Januari-Juli 2025 Lebih Panas dari Biasanya

Binti Mufarida 04/11/2024 21:00 WIB

BMKG memprediksi suhu udara lebih panas dibandingkan normalnya hingga Juli 2025 mendatang.

BMKG Prediksi Suhu Udara Januari-Juli 2025 Lebih Panas dari Biasanya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi suhu udara lebih panas dibandingkan normalnya hingga Juli 2025 mendatang. Suhu udara mengalami anomali dan diprediksi suhu lebih panas sebesar 0,3 hingga 0,6 derajat Celcius.

“Suhu udara permukaan rata-rata bulanan di wilayah Indonesia mulai Januari sampai dengan Desember 2025, diprediksi akan mengalami anomali berkisar antara positif 0,3 sampai dengan positif 0,6 derajat Celcius,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara virtual, Senin (4/11/2024).

Artinya, kata dia, lebih hangat atau panas sebesar 0,3 hingga 0,6 derajat Celcius pada Mei-Juli 2025. Dengan rata-rata lebih hangatnya sebesar 0,4 derajat Celcius. 

"Jadi ini lebih hangat dibanding dengan normalnya. Normalnya adalah rata-rata suhu selama 30 tahun terakhir," kata dia.

Dwikorita membeberkan wilayah yang perlu diwaspadai mengalami anomali suhu tinggi antara lain daerah-daerah yang terletak di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, Dwikorita mengatakan, pihaknya juga memprediksi curah hujan tahun 2025. Rata-rata kondisi curah hujan di Indonesia pada kondisi normal.

“Perlu kami sampaikan berdasarkan prediksi kondisi dinamika atmosfer dan laut di wilayah Indonesia dan sekitarnya sebagaimana disebutkan sebelumnya, maka jumlah curah hujan tahunan pada tahun 2025 diprediksi umumnya berkisar pada kondisi normal dengan jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1.000 hingga 5.000 mm per tahun,” katanya.

Semetara itu, Dwikorita mengatakan sebanyak 67 persen wilayah Indonesia berpotensi mendapatkan curah hujan tahunan lebih dari 2.500 mm per tahun. Artinya kategorinya curah hujan tahunan tinggi.

Wilayahnya meliputi sebagian besar Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Riau bagian barat, sebagian Jambi, sebagian besar Bengkulu, sebagian Sumatera Selatan sebagian besar Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Lampung bagian utara, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, pulau Sulawesi bagian tengah dan selatan, sebagian Bali sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian besar kepulauan Maluku, dan sebagian besar Papua.

Selanjutnya, kata Dwikorita, terdapat 15 persen wilayah Indonesia yang diprediksi dapat mengalami hujan tahunan di atas normal yaitu meliputi sebagian Aceh, sebagian kecil Sumatera Utara, Sumatera Barat bagian selatan sebagian kecil Riau, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian timur sebagian kecil Sulawesi Barat bagian utara sebagian Sulawesi Tengah sebagian Gorontalo sebagian kecil Sulawesi Utara sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian selatan sebagian kecil Sulawesi Tenggara sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil kepulauan Maluku dan sebagian Papua bagian tengah.

“Meski hanya sedikit namun terdapat juga daerah yang diprediksi dapat mengalami hujan tahunan di bawah normal yaitu sebanyak 1 persen wilayah Indonesia yang meliputi sebagian kecil Sumatera Selatan bagian barat, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Maluku Utara, sebagian Papua Barat bagian utara. Nah itu tadi yang di bawah normal sebanyak 1 persen wilayah Indonesia,” ujarnya.

Dwikorita juga mengingatkan meskipun hanya sebagian kecil wilayah Indonesia yang mengalami hujan tahunan di bawah normal namun tetap harus diwaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami kondisi hari tanpa hujan yang berkepanjangan terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

(Dhera Arizona)

SHARE