News

BMKG Proyeksi Awal Musim Kemarau April 2024, Dimulai di NTT, NTB, dan Bali

Agung Bakti Sarasa 15/03/2024 12:22 WIB

BMKG memproyeksi awal musim kemarau 2024 di Indonesia akan terjadi pada April. Musim kering itu akan dimulai di sejumlah wilayah.

BMKG Proyeksi Awal Musim Kemarau April 2024, Dimulai di NTT, NTB, dan Bali. (Foto: Agung Bakti/MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksi awal musim kemarau 2024 di Indonesia akan terjadi pada April. Musim kering itu akan dimulai di sejumlah wilayah.

"BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi seiring aktifnya angin timuran pada April 2024 yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali," ucap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam Konferensi Pers Prakiraan Awal Musim Kemarau 2024 secara virtual pada Jumat (15/3/2024).

Setelah itu, awal musim kemarau 2024 akan diikuti oleh 13 persen wilayah seperti Banten, Jakarta hingga Jawa Barat.

"Dari total 699 zona musim yang ada di Indonesia, sebanyak 90 zona atau 13 persen wilayah diprediksi akan memasuk musim kemarau pada April 2024, yaitu disebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Pesisir Utara Jawa dari Banten, Jakarta dan Jawa Barat dan bagian Pesisir Jawa Timur," tuturnya.

Selanjutnya, sebanyak 19 persen wilayah diprediksi baru akan memasuki musim kemarau pada Mei 2024 yang meliputi wilayah Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, hingga Maluku.

"Kemudian, sebanyak 133 zona atau 19 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2024 yang meliputi wilayah Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua dan Papua Selatan," katanya.

Sementara itu, sebanyak 24 persen wilayah baru akan memasuki musim kemarau pada Juni 2024 yang meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Kalimantan hingga Sulawesi.

"Sebanyak 157 zona atau 24 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2024 meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, serta Maluku bagian kepulauan Aru dan Panimbar," bebernya.

Di sisi lain, ada sebanyak 16 persen wilayah yang hanya memiliki musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun.

"Ada wilayah yang sepanjang tahun musim hujan terus tidak ada kemaraunya. Atau wilayahnya yang sepanjang tahun musim kemarau terus," tandasnya.

(FRI)

SHARE