News

BMKG Ramal Awal Musim Kemarau Mulai April 2023

Binti Mufarida 06/03/2023 17:50 WIB

BMKG memprediksi musim kemarau akan mulai terjadi pada April 2023. Dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali.

BMKG Ramal Awal Musim Kemarau Mulai April 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan mulai terjadi pada April 2023. Dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali.

“BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi seiring aktifnya Monsun Australia pada bulan April 2023, jadi yang akan ya dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara virtual, Jakarta, Senin (6/3/2023).

Pada kesempatan itu, Dwikorita menjelaskan, awal musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin baratan atau Monsun Asia yaitu angin yang bertiup dari arah benua Asia menuju ke benua Australia melintasi wilayah kepulauan Indonesia.

“Nah, jadi awal musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin baratan yaitu angin yang dari benua Asia beralih menjadi angin timuran yaitu ini terjadi transisi peralihan angin akan bertiup dari arah benua atau dari benua Australia menuju ke benua ke Asia melintasi Indonesia, angin tersebut angin timur yang berasal dari benua Australia itu disebut sebagai Monsun Australia,” kata Dwikorita.

“Jadi sekali lagi musim kemarau ini terjadi akibat beralihnya angin yang semula bertiup dari benua Asia, ini berangsur-angsur bertiup dari benua Australia tadinya dari Asia,” tegasnya.

Dwikorita menerangkan, musim kemarau ini diawali dengan bertiupnya dari angin dari Australia akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023. “Kemudian disusul di wilayah Pulau Jawa, kemudian terjadi hampir berkembang di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei hingga Agustus 2023,” katanya.

Lebih lanjut, Dwikorita menuturkan, dari total 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 119 Zona Musim atau 17% diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2023 yaitu di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa Timur.

Selanjutnya sebanyak 156 Zona Musim atau 22,3% wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2023 meliputi sebagian Nusa Tenggara, sebagian Bali, sebagian besar Jawa, Lampung, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Sumatera Utara, dan Papua bagian selatan.

Sementara itu sebanyak 155 ZOM atau 22,2% wilayah akan memasuki musim kemarau pada bulan Juni 2023 meliputi sebagian besar Sumatera, sebagian kecil Jawa, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, dan sebagian Papua.

Sedangkan sejumlah 113 atau zona musim atau 16% dari zona musim lainnya merupakan daerah yang memiliki musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun. “Jadi hanya punya satu musim, musim hujan saja atau musim kemarau sepanjang tahun, itu di wilayah Indonesia ada sekitar 16% Zona Musim,” kata Dwikorita.

Dwikorita menerangkan, jika dibandingkan terhadap rerata klimatologisnya maka musim kemarau pada tahun ini maju dari rerata klimatologisnya.

“Jadi periode 1991 hingga 2020, jadi rerata kondisi klimatologis nya itu dihitung selama periode 1991 hingga 2020, jadi selama 30 tahun, maka awal musim kemarau 2023 di Indonesia diprediksi maju pada 289 Zona Musim atau 41,34% zona musim mengalami musim kemarau maju, diprediksi maju dan maka awal musim kemarau 2023 di Indonesia diprediksi maju pada 289 zona musim atau 41,34%,” pungkasnya.

(YNA)

SHARE