News

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Jadi Ancaman Nyata di Jalur Merak-Bakauheni saat Nataru

Binti Mufarida 17/12/2024 10:33 WIB

BMKG meminta pengelola Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem pada saat menghadapi puncak liburan Natal 2024/Tahun Baru 2025.

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Jadi Ancaman Nyata di Jalur Merak-Bakauheni saat Nataru. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta pengelola Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem pada saat menghadapi puncak liburan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya menggandeng stakeholder terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, KSOP, ASDP, TNI AL, Polres, Polda, Polairud, Basarnas, dan Jasa Raharja. Kegiatan penguatan koordinasi ini difokuskan untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di jalur penyeberangan Merak-Bakauheni, salah satu lintasan transportasi laut terpadat di Indonesia.

Dwikorita menyampaikan, tantangan cuaca ekstrem memerlukan pendekatan terpadu dan kerja sama erat antarinstansi.

“Cuaca ekstrem adalah ancaman nyata, terutama di jalur penyeberangan Merak-Bakauheni yang menjadi penghubung vital bagi mobilitas masyarakat. Dengan sinergi yang solid dan penerapan SOP kontingensi, kita dapat memitigasi risiko dan memastikan keselamatan operasional,” ujarnya dalam keterangannya, dikutip Selasa (17/12/2024).

Pada kesempatan itu, tim BMKG mengunjungi ruang operasional pengendali dan controlling lalu lintas kapal di Pelabuhan Merak (Local Port Service). Bersama KSOP Banten, BMKG memeriksa kesiapan sistem pengawasan dan pengendalian operasional kapal.

“Langkah ini bertujuan mengintegrasikan informasi cuaca yang akurat ke dalam pengambilan keputusan operasional, sehingga arus penyeberangan tetap lancar meski menghadapi kondisi cuaca yang dinamis,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Dwikorita juga meninjau sistem monitoring, analisis, dan diseminasi informasi cuaca maritim di Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Merak. Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi real-time terkait cuaca, gelombang, dan arus laut kepada pihak-pihak terkait, termasuk operator kapal.

“Sistem yang andal memungkinkan kita memberikan peringatan dini, sehingga semua pihak dapat mempersiapkan langkah mitigasi secara tepat waktu,” kata dia.

Selain memastikan kelancaran operasional, BMKG juga melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasarana evakuasi tsunami di Pelabuhan Merak. Pengecekan ini meliputi jalur dan rambu evakuasi, tempat evakuasi sementara, sirine peringatan dini, serta SOP kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami.

Dwikorita berharap hasil dari koordinasi ini dapat memberikan dampak positif dalam menghadapi periode liburan akhir tahun. “Sinergi ini tidak hanya untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, tetapi juga untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengguna jasa transportasi laut,” ujar dia. 

Dengan langkah-langkah tersebut, BMKG bersama seluruh instansi terkait berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk mendukung kelancaran dan keselamatan operasional penyeberangan Merak-Bakauheni periode Natal dan Tahun Baru 2024-2025.

(Dhera Arizona)

SHARE